kocag

23 5 2
                                    

Si biang kerok menghilang di telan bumi. Rivalnya juga. Sekarang, tinggal aku sendiri di sini (baca : gabut).

●●●

Dia, panggil saja Nemo, mendadak left grup perkumpulan belajar. Trus temanku, panggil saja Barbara, invite dia lagi. Barbara bertanya perihal kejadian tak disangka tadi. Nemo nggak langsung jawab, ada jeda sepuluh menit antara percakapan dua orang itu.

Barbara : Heh, lu ngapa dah? Tiba-tiba keluar. 20.40

Nemo : Kebelet kencing. Hah? Demi apa gue left grup? Astaga, itu kucing gue yang main hape gue, Bar. Suwer kewer lewer uwuwuwer dah. 20.50

Tak sampai situ, Barbara malah mengirim foto anjing. Nemo balas dengan sumpah serapah yang hanya dimengerti oleh makhluk astral. Pakai bahasa Jepang. Aku hanya bisa mengetik 'haha', sebut saja iklan lewat.

Oke, ini garing.

Dua jam kemudian, Nemo bilang kalau ia tak bisa berkomunikasi lagi. Dia berinisiatif untuk memakai aplikasi lain, yang pastinya lebih beresiko karena banyak lawakan netizen bertebaran di situ. Karena kami tidak punya pilihan, akhirnya sepakat dengan keputusan Nemo dan membuat grup baru.

Absurdnya..

Di grup baru ini, Barbara makin ngenes. Dia malah nggak fokus belajar dan sering mengirim postingan humor. Kasihan, ya. Tapi apa boleh buat, beginilah perjuangan untuk tetap berbagi kisi-kisi. Maksudnya, berbagi semangat.

Tiap tiga puluh menit, Barbara dan Nemo debat. Entah soal jawaban, kaum manusia bau bawang, atau presiden Indonesia yang akan datang. Benar-benar membuang waktu, sudah begitu suara notifikasinya mengganggu banget, ckckck.

Tapi, kapan lagi merasakan euforia ini kalau bukan sekarang? Sayang lho, kalau hidup tidak seimbang antara kebahagiaan dan kenakalan remaja. Iya tidak??

Ya enggak, lah. Maksud aku, nakal dalam batas wajar. Seperti bersenda gurau tentang anime yang bagus ditonton, mungkin?

Oh iya.

Pas di grup baru ini, mereka mau ngerjain aku! Barbara mengajak Nemo untuk keluar grup bareng. Katanya, biar ada semangat buat belajar. Kan aku nggak ngerti maksud Barbara apa. Dengan blak-blakan aku bilang Barbara harus diberi seblak dulu biar tahu rasa.

Haha.

Garing ya?

Oke, lupakan. Kisah ini aku improvisasi sedikit dari yang sebenarnya. Tetapi keren juga. Heheh.

Hiduplah dengan keren, kawan. Jangan lupa baca doa sebelum makan.

●●●

13 Maret 2019

Mi DiarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang