0.3

6.9K 803 100
                                    

"BANGUN SEMUANYA! TELOLET TELOLET!"

Mereka otomatis kebangun. Berisik banget buset.

"Ih bacot siapa sih itu," Keluh Yeji, yang kemudian membuka tenda biar ada cahaya masuk.

"Oh itu suaranya Hueningkai," Ujar Yuna. "Toilet dimana sih? Kebelet iniiiii!"

Ryujin langsung ngarahin ke arah toilet, gak lupa Yuna bawa sikat gigi, sabun dan peralatan mandi lainnya. Hehe gak lupa juga Yuna bawa uang seribu rupiah buat nyumbang.

Nyampe di toilet, ada bapak-bapak sekitar umur 36 tahun-an.

"Maaf neng, siapa ya?" Tanya bapak-bapak itu.

"Saya Yuna. Shin Yuna," Jelas Yuna. "Ini Pak, sumbangannya."


Yuna ngasihin uang seribu, terus langsung maauk toilet yang ada di depannya itu.

"NENG JANGAN KESANA!"

Telat, Yuna udah masuk.











t o u r










"Yuna lama banget sih," Kata Caeryeong. "Tidur apa begimana di toiletnya."

Terus mereka nungguin Yuna sekitaran 20 menitan. Yuna dateng, mukanya kusut banget kayak pakaian yang belum di setrika.


"Kenapa?" Tanya Lia, "Sakit?" Yuna geleng-geleng.

"NAJIS WOI JANGAN MASUK KE TOILET ITU! BANYAK PENUNGGU NYA!" Seru Yuna sambil bergidik ngeri.


"Gue di gangguin, sinting gak tuh. Pas gue lagi sabunan penunggunya nongol," Kata Yuna.


Ini Yuna gak takut apa gimana? Yang ngedengerin cerita Yuna juga sampai merinding. Apalagi Yeji.


"Baca doa apaan lu jadi gak takut gini?" Tanya Taehyun.


Yuna melet-melet.

"Emangnya toilet selain disana ada dimana lagi sih?" Tanya Ryujin.

Yuna jawab, "Gak tau. Tadi aja gue untungnya di tolongin sama bapak-bapak itu, baik banget!"


Mereka makin merinding. Sementara Taehyun lagi mikirin bapak-bapak itu siapa. Setau Taehyun, gak ada orang lagi selain mereka.

"Laper gak??????" Tanya Chaeryeong. "Kalo laper ambil aja tuh makanannya di tas Lia, banyak."

Lia berdecak. "Kampret, tas gue kena kan."

"Ini pada mau mandi gak sih???" Tanya Ryujin.


Hueningkai menyahut. "Mau lah. Di sekitaran sini ada Masjid gak sih? Kalau ada, ikut aja kesana."



"Eh gila! Pasti ada tulisan gini 'dilarang mandi' ," Ketus Soobin.


"Setau gue ini daerah terpencil. Jadi kemungkinan pasti jauh kalau ke Masjid," Jelas Ryujin. "Ini nih, liat di google maps gue."

Ryujin ngasihin hapenya ke satu-persatu orang.


"Lah, bukannya gak ada sinyal?" Tanya Taehyun. "Terus kenapa google maps lu nyala?"

"Yaelah ketinggalan jaman banget sih? Bisa offline juga tau," Balas Ryujin. "Nih, ke Masjid 19 kilo. Mau pada kesana ganteng?" Lanjut Ryujin dengan nada yang meledek itu.

"Gila. Jauh banget itu," Sahut Yeji.

Mereka tetep ngebacot, biarin. Biar gak sepi. Ya sambil bgelawan takut doang sih sebenernya.


"Kalian mau apa?"

Otomatis salah satu dari mereka, Hueningkai langsung nengok.

"Oh ini pak, saya sama temen-temen saya pengen nyari toilet. Tapi yang gak ada penunggunya, ada gak pak? Kecuali toilet yang udah dipake sama temen saya ini!" Kata Hueningkai, terus nunjuk Yuna.

"Oh mau nyari toilet? Sini bapak anter. Tapi di toilet itu cuma bisa seorang-seorang soalnya sempitnya bukan main," Jelas bapak itu.

"EH INI BAPAK YANG TADI KAN YAAAA?" Tanya Yuna.

"Iya neng," Jawab bapak itu.

"Cepetan siapkan dulu barang-barang yang mau dibawa ke toilet itu. Biar gak usah bolak-balik," Kata bapak itu.

Mereka nurut kecuali Yuna sih, kan Yuna udah mandi duluan.

Terus mereka udah siap-siap dan di anterin si bapak-bapak itu. Bener sih kata Yuna, baik banget.

[✓] TOUR : TXTZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang