Elkie menyiapkan gelas teh membelakangi Yeeun yang berdiri di seberangnya. Siluet punggung Elkie yang remang karena lampu dapur dan sinar bulan yang menerangi dari arah ruang TV. Kemeja denimnya kusut, rambutnya diurai berantakan.
Yeeun melihat jaket dan tas selempang milik Elkie tergeletak di sofa di ruang TV. Elkie benar-benar baru pulang padahal sudah lewat tengah malam.
Kaki Yeeun melangkah mendekati Elkie. Tangannya sempat ragu tapi ia beranikan untuk memeluk Elkie. Tangannya melingkar di pinggang Elkie dan ia membenamkan kepalanya di pundak Elkie. Wanita yang lebih pendek darinya itu terkesiap kaget saat Yeeun tiba-tiba memeluknya dari belakang. Tapi ia tidak mengelak. Elkie menaruh sendok yang dipegangnya dan membiarkan napas Yeeun berhembus di lehernya.
"Kamu bekerja terlalu keras," kata Yeeun pelan. Wajahnya masih di pundak Elkie. Wangi shampoo Elkie menjadi wangi favoritnya sekarang.
"Tidak, aku lebih suka sibuk daripada menganggur," kata Elkie.
Tenggorokan Elkie tersekat saat mendengar suara Yeeun. Suaranya sangat pelan dan terasa geli di telinganya. Kata-kata Yeeun seketika membuatnya rileks. Ia merasa berada di tempat paling nyaman sedunia. Tangan kanannya terangkat untuk mengelus lembut tangan Yeeun yang memeluknya.
Yeeun mendengar senyuman dari ucapan Elkie. Ia sudah menyangka Elkie akan menjawab seperti itu. Elkie si pekerja keras yang tidak bisa diam. Mendengar itu Yeeun merapatkan pelukannya. Napas mereka kini seirama. Jemari Elkie mengelus pelan tangannya, seakan memberi tahu agar ia tak usah khawatir.
"Aku rindu padamu," kata Yeeun. Ia mengangkat kepalanya dan menatap Elkie. Wanita yang ditatapnya itu menoleh kepadanya. Yeeun menatap lekat wajah yang sangat ia rindukan itu. Matanya mencari jawaban bahwa Elkie lelah. Tapi mata bulat Elkie terang secerah sinar bulan. Wanita ini sempurna. Seperti guci porselen Cina yang terjaga aman di kuil.
Kini matanya turun ke bibir Elkie. Bibir tipis terindah yang pernah dia lihat. Yeeun mengangkat satu tangannya lalu membelai pelan rambut Elkie. Tangan yang satu tetap melingkar erat di pinggang Elkie. Ia menarik wajah Elkie mendekatinya memperpendek jarak antar tubuh mereka menjadi 0 centimeter. Elkie menutup matanya ketika bibir mereka mulai bersentuhan. Ia memperdalam dekapannya dengan Elkie. Yeeun dan Elkie menikmati keberadaan satu sama lain dengan khidmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita #yeelkie
Fanfiction"Kamu bekerja terlalu keras," kata Yeeun pelan. Wajahnya masih di pundak Elkie. Wangi shampoo Elkie menjadi wangi favoritnya sekarang. Yeeun dan Elkie sama-sama memendam perasaan lebih. Tapi mereka hanya bisa saling menahan rindu. Apakah dengan tan...