"Yeeun-ah..." kata Elkie. Ia mencari kata-kata dalam kamus di otaknya yang tiba-tiba saja kosong.
Yeeun menunggu Elkie berbicara. Yeeun memandangi tangannya yang masih digenggam erat oleh Elkie. Ia tak paham apa maksud Elkie yang tiba-tiba marah lalu semenit kemudian mengobati jari-jarinya seperti induk burung. Jempolnya mengelus pelan buku jari Elkie.
"Boleh kupeluk?" kata Yeeun. Elkie terlihat kaget dengan permintaannya, tapi akhirnya mengangguk.
Yeeun melepaskan genggaman tangannya lalu memeluk Elkie. Ia tahu wanita itu gugup. Tetapi rasanya ia tahu apa yang akan dikatakan Elkie. Ada Elkie di sampingnya sudah cukup membuatnya menjadi manusia paling bahagia. Elkie membalas pelukannya. Tangannya melingkar di pinggangnya. Yeeun mengelus pelan punggung Elkie. Ia berharap bisa mengurangi rasa letih Elkie. Ia ingin menjadi tempat pertama Elkie untuk melepas letih. Sepertinya Yeeun berhasil. Elkie sudah berpikir untuk menghapus nomor telepon spa pijat langganannya.
Elkie melepaskan pelukannya dan menatap wajah Yeeun.
"Kita baik-baik saja kan?" tanya Yeeun. Elkie mendengus. Yeeun tertawa kecil melihat reaksinya.
"Memang ada apa dengan kita?" tanya Elkie.
Yeeun mengangkat bahunya, wajahnya pura-pura mencari jawaban sambil menatap ke atas. Elkie tertawa melihatnya. Yeeun tersenyum mendengar tawa Elkie. Tawa yang selalu ia rindukan itu kembali ia dengar lagi.
Senyum lebar Elkie memperlihatkan deret giginya yang rapi. Yeeun teringat lagi kejadian di dapur. Ia berciuman dengan Elkie. Dadanya berdetak kencang, dan senyumnya hilang.
Merasa diperhatikan, Elkie berhenti tertawa. Yeeun melihat Elkie yang terdiam sama seperti dengannya.
Tanpa basa-basi Yeeun mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Elkie. Itu hanya sebuah ciuman cepat, Yeeun langsung menarik wajahnya tapi tangan Elkie lebih cepat untuk menarik wajahnya kembali pada Elkie. Kedua tangan Elkie menangkup wajah Yeeun dan mencium bibirnya.
Yeeun tersentak tapi akhirnya mengikuti permainan Elkie. Tangannya merangkul Elkie, mendekatkan tubuh mereka berdua. Elkie melingkarkan tangannya di leher Yeeun. Yeeun membuka mulutnya dan membiarkan lidahnya dan lidah Elkie saling memagut. Mereka sesekali melepas ciumannya untuk menarik napas karena ciuman mereka yang intens.
Sebelum menarik wajahnya, Elkie menggigit pelan bibir bawah Yeeun. Yeeun meringis lirih membuat Elkie menyengir. Yeeun merasakan cengiran Elkie di bibirnya tapi hanya mengeluarkan tawa kecil. Elkie terlalu konyol, pikirnya.
Kening mereka saling bertemu dan napas mereka masih tersengal. Elkie melepaskan tangannya yang melingkar di leher Yeeun. Matanya menatap Yeeun.
"Mau ke kamarku?" tanya Elkie.
Yeeun tersenyum mendengarnya. Ia tak bisa menahan rasa bahagianya mendengar tawaran Elkie. Kepalanya mengangguk. Melihat jawaban yang positif dari Yeeun, Elkie menggandeng tangan wanita itu ke dalam kamarnya.
Mereka berdua merebahkan diri di atas kasur Elkie. Tanpa sepatah kata tangan Yeeun mendekap tubuh Elkie yang lebih kecil darinya itu. Elkie menerima pelukan hangat Yeeun lalu membenamkan kepalanya ke leher Yeeun.
"Ting," kata Yeeun pelan.
"Hm?" Elkie membalasnya dengan malas karena sudah terlalu lelah. Matanya sudah tertutup dan dia sudah berada dalam posisi paling nyaman—dalam pelukan Yeeun.
Yeeun tersenyum kecil mendengar jawaban Elkie. "Tidak jadi," katanya diikuti dengan kecupan lembut di kepala Elkie.
Elkie tersenyum merasakan kecupan mendarat di kepalanya. Ia ingin sekali mencium Yeeun, tapi sudah tidak ada lagi kekuatan tertinggal di badannya untuk mengangkat kepalanya. Matanya semakin berat karena tangan Yeeun mengelus-elus punggungnya. Semenit kemudian ia mulai masuk ke alam mimpi meninggalkan Yeeun yang masih terbangun.
Yeeun memandang wanita yang didekapnya itu. Ia membelai rambutnya sambil mengucapkan kata yang ingin ia katakan padanya tapi selalu tidak mampu disampaikan. Ia tak menyadari mulai dari kapan ia sangat menginginkan Elkie menjadi miliknya. Walau sekarang memang belum, setidaknya ia tahu bahwa perasaannya terbalas. Tak ada yang bisa menggantikan kebahagiannya dengan ketika ia bersama dengan Elkie. Elkie-lah kebahagiaannya.
___________________________________________________________
TAMAT!!
Terima kasih banyak yang sudah baca hehe ini bisa dibilang my first fanfiction so i really appreciate all your kind words and support to my work! thank you so much <3
saran atau lainnya bisa komen aku menerimanya dengan tangan lebar :D
stan talent stan clc
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita #yeelkie
Fanfiction"Kamu bekerja terlalu keras," kata Yeeun pelan. Wajahnya masih di pundak Elkie. Wangi shampoo Elkie menjadi wangi favoritnya sekarang. Yeeun dan Elkie sama-sama memendam perasaan lebih. Tapi mereka hanya bisa saling menahan rindu. Apakah dengan tan...