PART 12

1.4K 261 9
                                    

Centra Dimensi

Jimin melangkahkan kakinya dengan pandangannya yang menunduk, menyusuri trotoar ditengah kota yang terlihat begitu ramai. Mencoba untuk melepaskan penat dalam pikirannya yang selalu ia lampiaskan pada pekerjaan yang sudah terlihat begitu kosong, karena dirinya bekerja siang dan malam tanpa lelah.

Ia menatap setiap sudut kota itu, seoalah dirinya mencari seseorang, atau mungkiin mencari sesuatu yang menarik, namun nihil dirinya tak menemukan apapun. Jimin hanya hanyut dalam pikirannya, pikirannya yang selalu bermuara pada Min Yoongi, mantan kekasihnya seseorang yang begitu ia cintai.

Jimin dapat merasakan angin musim gugur yang mulai menyapa, mengingat bahwa ini adalah akhir dari musim panas. Ia mendongak, menatap langit yang dipenuhi oleh awan berwarna putih disana, pertanda bahwa hujan akan datang. Namun, ia tetap melangkahkan kakinya.

Ia kemudian duduk disalah satu kursi panjang disisi trotoar itu, menatap sendu pada apapun yang dilihatnya. Ia melirik pada jam yang melingkar pada pergelangan tanganya, dengan waktu yang sudah menunjukan pukul 15:00 KST. Ia menyadarkan tubuhnya dengan nyaman, kemudian memejamkan matanya, mengingat masa lalu yang terpatri dalam ingatannya.

Flashback On

Jimin melangkahkan kakinya dikoridor fakultas bisnis itu, membuat semua orang mengalihkan atensinya, menatap mahasiswa kedokteran yang begitu tampan tanpa ada kata lain yang mengikutinya. Sosok yang terlihat tegas namun lembut, membuat setiap gadis ingin menjadi kekasihnya.

"Yoongi-hyung?" ucap Jimin yang melambaikan tangannya dengan senyumannya yang begitu lembut, membuat lelaki berkulit putih susu itu menghentikan langkahnya dan tersenyum tipis disana.

Jimin melangkahkan kakinya dengan cepat tak ingin membuat sosok sugar nya itu menunggu. Kemudian, Jimin memeluknya begitu hangat, tak peduli apapun yang dikatakan orang lain, tak peduli pandangan orang lain terhadapnya yang terpenting, dirinya mencintai sosok Yoongi, begitu juga sebaliknya, Yoongi yang begitu mencintai Jimin yang begitu lembut, dan sosok yang menerima dirinya yang begitu kaku.

"Bagaimana ujianmu hyung? Apakah sulit?" ucap Jimin yang kemudian menggenggam jemari Yoongi begitu lembut hingga jemari mereka bertemu, lalu memasukannya kedalam saku jaketnya, karena hari ini terasa begitu dingin, membuat mereka melangkahkan kakinya beriringan.

"Mudah" ucap Yoongi begitu singkat, membuat Jimin tertawa kecil dan menggosokkan hidungnya pada hidung milik kekasihnya itu, karena telalu merasa bahwa kekasihnya itu begitu lucu. Kemudian ia melepaskannya ketika melihat Yoongi yang sudah menatapnya begitu tajam.

"Aku senang kau selalu seperti itu" ucap Jimin yang kemudian menatap begitu hangat pada Yoongi, namun Yoongi menautkan sebelah alisnya merasa tidak mengerti dengan ucapan Jimin.

"Seperti itu, bagaimana?" ucap Yoongi yang sedikit terlihat bingung.

"Dirimu yang tak berubah dan selalu mencintaiku" ucap Jimin yang membuat Yoongi menatapnya dengan tatapan malas, membuat Jimin kembali tertawa kecil.

Jimin mencintai sosok Yoongi, walaupun Yoongi tak banyak bicara namun lelaki berkulit putih itu tak dapat menyembunyikan ekspresi wajahnya, ia selalu memperlihatkan bahwa dia marah, bingung, ataupun ingin menangis, hal itu memudahkan Jimin untuk mengetahui apa yang disukai dan tidak. Jimin mencintai Yoongi karena dia adalah Min Yoongi, tak ada alasan lain.

Yoongi mencintai Jimin, Jimiin yang begitu lembut dan juga mudah. Mudah bicara, mudah mengatakan cinta padanya, mudah menyalurkan kasih sayang padanya, mudah mengatakan yang disukai dan tidak, mudah mengatakan segala hal, menurut Yoongi, Jimin adalah sosok sempurna yang melengkapi dirinya yang tak banyak bicara. Yoongi menyukai Jimin karena dia adalah Park Jimin.

RADIO DIMENSION [TAEKOOK X MINYOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang