Taehyung menatap sekeliling rumahnya yang terlihat begitu berantakan, dengan bau alkohol yang terasa begitu menyengat. Ia kemudian menatap sendu pecahan bir pada lantainya dan juga pecahan bingkai yang berisi fotonya dengan Jungkook disana. Taehyung kemudian menjatuhkan tubuhnya pada sofa itu, air matanya kembali menetes dari tatapanya yang begitu kosong.
"Apa aku bermimpi?" Lirih Taehyung yang kemudian tersenyum nanar.
Ia menekuk lututnya, menenggelamkan wajanya disana dengan suara isak tangis yang kembali terdengar memecah keheningan itu. Tubuhnya terlihat begitu gemetar dengan jemari yang mengepal begitu kuat
"Jungkook-ah .." Lirihnya lagi.
Taehyung mengangkat pandangannya, kemudian ia membulatkan matanya sempurna dan tangisnya yang tiba- tiba terhenti. Taehyung kembali menatap sekelilingnya, ketika dirinya menyadari bahwa kini ia berada dirumahnya. Tubuhnya kembali terjatuh pada sofa besar disana, tatapannya begitu kosong.
"Kenapa aku berada disini?" gumam Taehyung.
Taehyung kemudian melirik pada ponselnya yang berada diatas meja bulat itu. Ia segera meraihnya, menekan tombol dipinggirnya membuat ponsel itu menyala. Namun, Taehyung mengerutkan keningnya, menatap tanggal yang tertera disana.
"30 Agustus 2018?" gumam Taehyung.
Ia kembali menatap sekelilingnya, menyapu pandangannya pada ruangan yang begitu kacau dengan pecahan bir dan juga pecahan bingkai disana. Taehyung berdiri pada sofa itu, menghindari kakinya yang bisa saja terkena pecahan kaca jika ia berpijak dilantai.
Taehyung membulatkan matanya, menatap sebuah radio vintage yang berada dibalik bingkai kecil pada meja bulat itu. Taehyung terdiam dengan tatapannya yang begitu kosong, dengan jemari yang sedikit gemetar, ia mengulurkan jemarinya, mencoba untuk meraih radio vintage disana.
Ia kembali mengerutkan keningnya, menatap jarum panjang yang berubah pada radio vintage itu. Taehyung kemudian menggenggam radio itu begitu erat dengan jemarinya yang panjang, tatapannya berubah menjadi tajam, menatap kerlip kota Seoul disana.
"Ini nyata?" ucap Taehyung yang kemudian tertawa hambar.
"Radio ini harusnya aku dapatkan saat ke Jepang kan?" gumam Taehyung lagi.
Ting Tong
Ting Tong
Taehyung melirik kearah suara itu, kemudian ia kembali terdiam dengan tatapannya yang begitu tajam. Kemudian ia melirik pada jam dinding disana, dengan waktu yang masih menunjukan pukul 04:30 pagi. Ia kembali mengerutkan keningnya.
Ceklek.
Taehyung menatap pintu ruangan itu yang terbuka, kemudian ia menatapnya penuh selidik karena hanya bayangan yang masuk disana. Taehyung kemudian membulatkan matanya, mendapati Jimin yang melangkahkan kakinya masuk dengan para anak buahnya.
Jimin membulatkan matanya, menatap Taehyung dengan tatapan terkejutnya ketika melihat dirinya. Jimin bernafas lega ketika mendapati Taehyung yang sepertinya masih dalam keadaan sadar. Ia kemudian melangkahkan kakinya dengan cepat, merengkuh sahabatnya itu begitu hangat.
"Taehyungie.." Lirih Jimin.
"Kenapa kau tak pernah membukakan pintu untukku? Aku mengetuk pintu itu setiap hari, kau tahu? Sudah enam hari berlalu Taehyungie .." ucap Jimin yang kemudian melepaskan pelukannya itu, menyentuh pundak Taehyung. Namun Taehyung tetap terdiam dengan tatapan kosongnya, mencoba mencerna apa yang terjadi padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/179664151-288-k968946.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RADIO DIMENSION [TAEKOOK X MINYOON]
Romance[SELESAI] Radio itu memutarkan sebuah lagu untukku, lalu-- membuat jiwaku menghilang .. GENRE SHOUNEN AI BUKAN YAOI. FANTASI