Epilog 2

1.1K 120 50
                                    

Kyuhyun x Sungmin

GS
.
.
.

Sungmin tidak tahu kenapa tiba-tiba saja ia dan Kyuhyun menjadi lebih akrab. Atau lebih tepatnya, Kyuhyun yang selalu bisa menemukan dirinya. Entah ia punya radar atau apa, setiap kali Sungmin tengah duduk sebentar, Kyuhyun selalu tiba-tiba muncul entah darimana, lalu bertanya hal-hal yang random.

"Kenapa kau selalu memeluk buku di tanganmu?"

"Aaa…"

Sungmin tidak tahu harus menjawab apa. Ia sebenarnya juga tidak sadar kalau ia selalu membawa buku kemanapun. Ia hanya merasa nyaman saat memeluknya. Itu saja. Apa karena ia terlalu suka buku?

"Ini hanya… kebetulan saja." jawabnya asal seraya mengeratkan pelukannya pada si buku.

"Owh…" Kyuhyun berseru paham. Ia pun melirik buku yang didekap Sungmin. Coba kalau lengannya yang di peluknya.

'Eh? Apa yang kupikirkan?'

"Kau sangat suka buku?"

"Iya, aku suka buku." Sungmin tersenyum kecil, namun tiba-tiba senyumnya hilang. Apa yang dipikirkan gadis manis ini?

"Apa menurutmu aku aneh?"

Kyuhyun mengerutkan keningnya.

"Aneh? Aneh apanya?"

"Seperti orang-orang bilang. Kuno, culun, atau kutu buku. Iyah… kata-kata seperti itu."

"Hm? Tidak. Memang apa salahnya membaca buku."

Mereka saling bertatapan sejenak sampai akhirnya Sungmin tidak tahan menatap mata tajam itu.

"Tapi orang-orang bilang aku terlalu membosankan. Lebih menyukai buku daripada berkumpul dengan teman-teman lainnya." ia menunduk sedih.

"Kau hanya melakukan apa yang kau suka. Tidak perlu pikirkan perkataan orang-orang, hm?"

Hening sejenak. Sungmin berpikir Kyuhyun benar. Ia hanya melakukan hak yang ia sukai. Selagi itu tidak merugikan orang lain, tidak ada salahnya.

"Kau benar." Sungmin tersenyum.

Dan menurut Kyuhyun itu manis sekali.

"Kau tahu. Mungkin orang-orang itu hanya tidak menyadari pesona yang kau miliki."

"Pesona?"

"Kau tidak membosankan seperti yang orang bilang. Menurutku kau penuh warna. Ekspresi dan gesturemu menunjukkan segalanya."

"??"

"Kau juga imut. Apa kau sadar itu?"

Imut?

Sungmin bisa merasakan pipinya memanas.

"Setiap kau merasa takut, malu, ataupun senang, itu tergambar jelas di wajahmu."

"Benarkah?" spontan Sungmin menyentuh kedua pipinya.

Future DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang