part 7

11 2 0
                                    

Author pov

     Istirahat kedua sudah selesai tapi Intan dan teman temannya tak kunjung kembali kekelas sejak 2 jam yang lalu. Kini Danial benar benar kepo kemana para gadis itu pergi. "Intan kemana sih lu tau gue kangen!" Gumam Danial dalam hatinya sambil tertawa kecil.
      Dia sebenarnya sudah memperhatihan Intan dari pertama pembagian kelas, mata Danial hanya tertuju pada seorang gadis yang selalu mengikat rambut panjangnya saat disekolah, hidungnya yang mancung matanya yang sedikit lebar dan bibirnya yang kecil membuat siapa saja pasti tertarik pada gadis ini.
      Danial merasa beruntung bisa sekelas dan dekat dengan gadis ini. Tapi dibalik itu semua dia sedikit cerewet dan sangat tegas kalau menyangkut tentang kelas oh she's so perfect to Danial.
      Danial sudah berkeliling sekolah dan tetap tidak menemukan gadis yang dia cari. Ya iyalah ga jumpa orang ga ke rooftop.
     "Dimana si? Oiya di atap kali yak!" Danial berlari ke arah anak tangga. Dan didapatinya tiga orang gadis yang sedang memakan cemilan sambil bermain hp.
      "Tan! Lu kemana aja si gue dari tadi nyariin lu" Danial berjalan kearah Intan dan duduk tepat disebelah intan.
     "Emang urusannya sama elu apa?" Ucap Intan dingin sambil tetap fokus ke hpnya. Danial masih maklum ya siapa juga yang tidak kesal dengan kelakuannya tadi pagi.
     "Ga ada sih, cuma lu tadi ditanyain sama guru TU ke kelas" Danial mencoba untuk menipu Intan. Dan ternyata Intan mempercayai itu dan langsung meninggalkan Danial dan dua sahabatnya dengan kekuatan flash.
      Intan langsung berlari kearah kelas untuk menanyakan apa saja yang diberitahukan oleh guru TU kepada Adit sebagai ketua kelas. Adit yang tidak mengerti apa apa hanya bengong dan tak tau mau bilang apa.
     "Guru TU? Siapa bilang?" Adit bertanya heran pada Intan. Intan yang juga bingung akhirnya makin bingung karena si Adit bingung si Intan yang sedang bingung karena kebingungan melihat Adit bingung.
     "Lah jadi si Niel nipuin gue?" (Heh bener bener tu anak ya awas aja!!?) Gumam Intan dalam hati sambil mengeraskan rahangnya.
     Danial sampai dikelas dengan Icha dan Erika. "DANIALLLLL!!!!" Intan menjerit sambil berlari kearah Danial dengan wajah yang memerah karena tidak terima waktu bersantainya di rooftop diganggu oleh manusia jadi jadian berwajah tamvan ini.
     Melihat Intan seperti itu Icha dan Erika bingung antara ingin tertawa dan kasihan melihat Danial yang akan ditelan bulat bulat oleh Intan.
     "Tan sabar dulu ngapa si! Lagiankan cuma masalah kecil kenapa lu emosi amat?" Nah ni otak Erika kok jadi sedikit berfungsi. Ya jelas saja mereka bingung kan mereka ga tau apa yang telah terjadi antara Intan dan Danial.
     "Ya gue kesal aja liat ni anak, usilnya sampe ke ubun-ubun!" Jerit Intan sambil berlari mengejar Danial. Danial berhenti mendadak dan Intan tidak menyadari itu.
     Brak!! Intan bertabrakan dengan Danial.  "Aduhhh! Lu kalo mau berenti bilang dulu kek apa kek jangan tiba tiba gini sakit tau!" Intan mengelus dahinya yang sakit.
     Danial mendekati Intan yang terduduk dilantai dan mengelus dahi Intan dengan lembut. Seketika kelas jadi baper melihat mereka.

Aaaa jadi baper!!

Niel dahi gue juga sakit ni!

Niel cantikan juga gue!!

     Danial mendengar dengan jelas kalimat terakhir itu dan langsung berdiri dengan menggenggam tangan Intan.
     "Secantik cantiknya elu yang gue liat cuma Intan dan cuma dia yang gue sayang! Gue ga mau denger kalian ngerendahi orang yang gue sayang!" Danial mengatakannya dengan jelas dan kuat.
     Intan terkejut melihat tangannya digenggam oleh Danial dan mendengar kata kata Danial. Jujur Intan senang ada yang melindungi dia, dan Intan merasa nyaman disamping Danial saat ini.
     Kata kata Danial membuat Intan mematung disampingnya dan tidak berkata apapun. Icha dan Erika juga bingung dan mencoba mencari penjelasan dari Intan.
     "Tan itu si Danial sweet banget! Lu ga bilang ke kita kalo lu deket sama dia" Icha bertanya sambil berdrama didepan Intan yang masih memasang wajah bingung.
     "Gue juga ga tau tu anak kenapa kayak begini? Apa yang mau gue bilang orang deket juga belom" ok mari kita garis bawahi BELOM.
     Akhirnya pulang sekolah, waktu yang paling dinanti nantikan oleh Intan. Intan langsung menarik Icha keluar kelas dan menuju parkiran.
     "Omegah Chaaaa gue ga tau lagi itu anak kenapa!? Perasaan gue amburadul ni antara gue benci baper dan malu" Intan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Eh itu cewenya Danial ya?

Gue denger tadi Danial megang tangannya

Danial ngebelain dia lho

Beruntung ya dia bisa dapeti Danial!!

     Wahh cepat sekali gosip tersebar disekolah ini. Intan yang mendengar itu hanya menutup wajahnya dengan tas dan memegang tangan Icha.
     Icha hanya diam dan coba untuk membuat Intan melupakan masalah itu sebentar dengan mengajaknya ke mall.
     Jangan lupakan Erika yang tertinggal dikelas karena sedang piket dan diawasi oleh Adit. Jelas saja karena Erika sering kabur saat disuruh piket.
     Intan menelpon Erika dan mengajaknya untuk ikut ke mall. Ya jelas saja langsung disetujui Erika. Erika langsung berlari meninggalkan kelas dan langsung ke parkiran.

     Dalam 15 menit mereka sampai di mall. Yang pertama mereka masuki adalah restoran karena jam makan siang sudah lewat dan perut Intan sudah menjerit minta diisi.
    Mereka menghabiskan waktu bersama di mall sampai lupa waktu. Tanpa sadar hari sudah gelap dan mereka memutuskan untuk pulang.
    Icha mengantar Intan dan Erika kerumah mereka masing masing.

****
Nah jadi gimana?
Gajekan ceritanya:)
Yauda la ya
Vottment jangan lupa yaaaaaa:))

Love My ClassmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang