Benci? 5

145 12 1
                                    

"Kamu kemana? Aku tidak melihatmu, jangan seperti pelangi hanya indah dalam sesaat. Jujur aku Rindu"

****

Sudah beberapa hari setelah aku sembuh dari sakit, aku tidak melihatnya, kemana dia?

Karna di kelas ada jamkos teman temanku saling bercerita sehingga zalza melontarkan pertanyaan kepada ku.

"Nit lu kenapa kek yang banyak pikiran gitu?" Tanya zalza teman sebangku ku.

"Bener za dari kemarin, mukanya sangat murung" seru windy.

"Cerita aja kali nit, kita kan temen lu" jawab putri.

"Bener kita udah lama loh bareng bareng" kata emell.

"Tidak,tidak ada yang aku fikirkan" jawabku.

"Bohong, orang dari tadi elu ngelamun mau kesambet lu" jawab putri.

"Hus, kalau ngomong itu jaga ya jangan asal jeplak" jawabku.

Setelah itu anita menceritakan semua kejadianya kepada teman temanya.

"Ohh jadi gitu" jawab fika.

"Terus lu demen gitu sama cowok itu" tanya zalza.

"Entah" satu kata yang terlontar dari mulutku. Bel istirahatpun berbunyi aku dkk berjalan menuju kantin. Saat di perjalan aku berpapasan dengan dia, dia laki laki berlesung pipi yang selalu membuat jantungku berdetak dengan kencang. Tetapi ada yang berbeda, dia hanya berlalu tanpa melihatku. Kenapa? Kenapa dia menghindar?

"Hei, gua balik ke kelas ya gua gak mood ke kantin" kataku sambil kembali ke kelas.

Kenapa? Kenapa dia menghindar ? Apa yang telah aku perbuat? batin anita.

Bel masuk pun berbunyi, saat pelajaran di mulai konsentrasiku pecah hanya karna memikirkannya. Waktu berlalu begitu cepat bel pulang pun berbunyi. Saat di koridor kelas aku bertemu dengan ka ryan.

"Kak, pulang yuk" ajaku.

"Ohh iya tunggu ya kakak mau ke ruang guru" jawab kakaku.

"Buat apa kak?" Tanyaku.

"Untuk memberikan tugas kemarin" jawab kak ryan.

"Ohh" jawabku.

Saat kami pulang dari ruang guru kami pun bergegas ke parkiran, karna saat itu awan sangan mendung. Hujan pun turun dengan deras, saat di mobil kami tidak bicara sedikitpun sampai kami tiba di rumah.

"Mah, kami pulang" kata ku sambil masuk ke rumah. Saat di kamar aku bergegas mencari notebook ku dan ketemu, aku pun membukanya.

Kulihat mendung menggantung disini, hujan terasa deras aku tak mampu memayungi tubuhku dari derasnya air langit yang mengguyur bumi,langit terlihat gelap dan pekat, langit sedang berduka, bumi pun demikian.

Kami merindukanmu, merindukan senyuman manismu yang dihiasi tawa. Kemana kau pergi, aku merindukanmu.

Kamu harus tahu, kata orang cinta itu sederhana, sesederhana saat kau tidak bisa menahan senyuman manis dan tatapanya, dan iya sekarang aku merasakanya.

Bisakah kita bersama?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang