Putus 16

39 7 3
                                        

Hari senin pun datang, kebanyakan murid menyebutnya scary day hari yang menakutkan, karna hari ini kami dijemur sampai pukul 08:30.

"Nit lu deg degan?" Tanya putri.

"Engga put emang kenapa?" Tanya anita balik.

"Hah, sumpah lo gak deg degan? Secara lo pasti dipanggil kedepan" jawab putri.

"Dipanggil kenapa? Aku gak pernah jadi biang masalah" jawab anita.

"Anita, kamu juara satu olimpiade matematikan, masih tanya kenapa, omo" jawab putri dengan sedikit merasa kesal.

"Apaan sih, mmmm gitu yah, klo aku gak mau kedepan gimana?" Tanya anita.

"Astagfirullah, lo punya dua kepribadian ya, yang satu pinter yang satu tolol, gak jelas" jawabnya.

"Kamu yang gak jelas!" jawab anita yang tak mau kalah.

"Bodoamat gak denger gua" jawab putri.

"Yaudah gak usah didenger"jawab anita.

****

Waktu istirahat kami gak pergi  kekantin, dikarnakan kami semua bawa bekal, tentunya bekal nasi plus minum itung itung irit uang.

"Fika kamu kenapa sih kok jadi pendiem gitu cerita dong" tanya melinda.

"Engga gapapa kok" jawab fika

"Oh iya gua baru inget, ada yang baru jadian nih" samber mput.

"Siapa put?" Tanyaku.

"Itu loh, yang baru jadian sama kak aditama" jawab putri dengan nada menggoda.

"WINDY?" Tanya kami bertiga.

"Ihk apaan si kalian" jawab windy dan seketika mukanya merah seperti kepiting rebus.

"Nit, kamu baik baik aja kan? Muka kamu kok pucet banget" tanya melinda.

"Oh iya zalza mana? Kok gak keliatan sih" tanyaku dan mereka hanya mengangkat bahu mereka yang artinya mereka tidak tahu.

"Plisssn Anita Mauriz jangan mengalihkan pembicaraan, aku nanya kamu baik baik aja kan?" Tanya melinda.

"Iya aku gapapa mell, mungkin aku kecapean dikit aja, aku bawa obat kok" jawab anita.

Tiba tiba saat kami sedang mengobrol, ada dua orang laki laki datang kekelas .

"Anita, ada yang nyari" teriak arif dari depan.

"Eh kamu Nakula dan Yamin kann temennya andhika" tanyaku kepada mereka berdua.

"Siap melapor" seru yamin sambil menghirmatkan tangannya.

"Apaan sih, cepet!" Kataku.

"Iya jadi gini bu tadi saya disuruh sama bapak buat sampein pesan ke ibu, katanya nanti pulang sekolah ditunggu di gerbang" kata Nakula.

"Tunggu, ibu bapak?" Tanya anita dengan heran.

"Iya ibu negara sama bapak negara" jawabnya dan seketika tawa mereka pecah.

"Gak jelas" cerca anita.

*****

Sudah 15 menit dari bel berbunyi dan anita masih belum mendapati batang hidung andhika, keadaan sekolah sudah sangat sepi karna hari ini sepulang sekolah tidak boleh ada kegiatan apapun, dan cuaca sangat panas, kemana dia?

"Maaf udah nuggu". Katanya
"gak nunggu lama kok, kenapa?" tanya anita.
"Anita aku minta putus" kata andhika tanpa dosa.

Bisakah kita bersama?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang