Pengkhianatan ! 17

63 5 2
                                    

Mangap mangap aja yah klo ada kata kata kasar i'm so sorry.
Dan saya harap kata kata ini jangan pernah ditirukan.
.
.
.

"Lu kenapa sih nit, dari kemarin gelisah mulu lo, eh yah jangan banyak fikiran nanti lo sakit lagi, oh ya gua mau nanya emang lo sakit apa sih?" Tanya putri panjang lebar.

"Apaan si lu nyerocos mulu, banyak bacot lu, gua gak tahu gua sakit apa, Bonyok gua gak ngasih tahu and mereka bilang gua harus jaga kesehatan, jangan capek capek, jangan banyak pikiran sama satu lagi, klo gua mimisa lagi dan mimisanya parah gua harus nelfon Bonyok gua" jawab Anita, sekarang anita sudah kembali kedirinya sendiri.

"Kayaknya parah deh nit, tapi gua seneng lu ngebacot lagi kayak dulu, semenjak lo sadar lo punya perasaan sama Andhika, keknya lo jaga image banget" cerca Putri.

"Gak tahu deh put, gua sayang sama dia entah kenapa gua juga yakin dia pasti sayang banget sama gua dan gua yakin dia pasti balik sama gua i hope. Oh iya satu lagi gua mau shalat istikharah, gua mau minta petunjuk sama yang diatas" jawab anita sambil menundukan kepalanya mungkin dia sangat sedih.

"Shalehnya calon ummi, gua dukung lu kok nit, cemunguttt" sahut putri sambil menunjuka puppy eyes-nya.

"Jijik lo pantat panci!" Bentak Anita.

"Nit, MIPER gak suka yah dikasarin" kata Putri melantur.

"Dasarlu kembaran mimi peri, sono lu ke khayangan, gedek gua sama lu pantat panci" jawab Anita yang sedari tadi sudah naik pitam karna ulah temanya.

"Bangsat lu nit" sahut Putri.

"Udah ahk, balik ke kelas bel udah bunyi tuh, dari tadi gak pegel apa duduk dikantin, keknya pantat gua yang bagus ini udah dadas deh wkwkwkw" ajak Anita sambil melontarkan candaan recehnya.

"Yaudah ayok jan ngebacot mulu" Jawab Putri.

(Kerjaan mereka dibelakan emang gesrek sih, klo di depan gebetan aja sok baik. Pantat panci emang hiya hiya hiya)

*****

Lima belas menit udah berlalu Anita nunggu Andhika yang tak kunjung datang.

"Hay, gimana?" sapa Anita.

Jujur sih dari dulu sampe sebelum anita bilang ini, dia gak pernah nyapa dulu, maybe.

"Ngapain disini?"

Deg.

[Author: jleb banget yah, udah dibaikin malah ngelunjak, laki laki emang sama klo gak sama bukan laki laki]

Kamu berubah!. Batin Anita

"Kamu lupa? Ini jatuh tempo" tanya Anita dengan nada tegasnya.

"Dan jawaban gua masih tetep sama, putus!" Jawabnya ketus.

"Hah kamu ya..." belum beres Anita bicara udah di potong sama.

"Hay dik, pulang bareng yuk"
"Ayo fik aku udah nunggu kamu" jawab Andhika. Ya perempuan itu adalah fika sahabat Anita sendiri.

"Astaga! Gua gak tahu lo disini nit, maaf yah" sahut Fika.

"Gua duluan" kata Andhika yang meninggalkan Anita dibelakang.

Mulut Anita hanya diam dan bisu, dia gak nyangka temennya bisa sejahat ini.

Satu tetes air syurga turun membasahi bumi, semesta sudah merencanakannya dengan turunya hujan bisa menghanyutkan rasa sedih seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bisakah kita bersama?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang