Bel masuk pun berbunyi, seperti biasa guru datang dengan diikuti oleh sandi, sekarang aku tahu, sandi tidak ada hubungan darah sama sekali dengan andhika, mungkin kebetulan namanya sama.
Pelajaran berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan sama sekali sampai bel pulang pun berbunyi.
Kringgggg....bunyi bel.
Semua siswa berhamburan keluar dari kelasnya masing masing, tiba tiba
"Hei pulang sama siapa? Mo pulbar" ajak sandi yang bikin aku terkejut setengah mati.
"Oh maaf bukanya gua mau nolak, tapi biasanya gua pulang bareng ka ryan, abang gua" jawab anita.
"Oh yaudah gpp" jawab sandi.
Aku pun pergi meninggalkan sandi yang berada di belakangku, saat sampai di parkiran aku tidak melihat sama sekali batang idung kakaku, saat aku pergi mencari mobil sedan hitam milik kak ryan di parkiran, ternyata mobilnya sudah tidak ada.
Dasar ya allah gua punya abang.batinku
Emang kesel sih pergi setiap hari bareng kak ryan eh pulangnya ditinggalin gitu aja, klo gua jahat udah gua laporin lu sama emak gua, ya emak dia juga sih.
Aku pergi meninggalkan parkiran dan berjalan menuju halte bis yang berada di dekat sekolahku. Waktu masih berjalan di arloji ku tapi sedari tadi aku belum menemukan bis yang lewat atau angkutan umum lainya.
"Hey.... (saat aku menoleh karna ada yang memanggil, tiba tiba) tayo...Hey tayo...dia bis kecil ramah, melaju melambat tayo selalu senang" tanpa diduga ada seorang laki laki yang terkenal tampan tapi dingin, dia bernyanyi dan nyaris buat aku gendog.
"Hey, apaan sih gendok tahu, berhenti"
Jawabku kesal sambil mengerecutkan bibirku."Katanya mo balik sama abang, tapinya malah ngejentul di halte sendirian" jawabny dan tersenyum kepadaku.
"Iya, biasanya gua balik sama abang gua tapi tadi mobilnya udh pergi dari parkiran, asli gua gak bohong" jawabku.
"Yaudah kalo gitu balik bareng gua aja" jawabnya.
"Mmmm, gimana yah" jawabku sambil memegan dahiku.
Plakkkk....suara botol yang jatuh dari sebrang, didalamnya ada isi sebuah secarik kertas yang mencurigakan, sandi segera mengambil botol tersebut dan membukanya, tetapi saat ia mendapatkan kertas tersebut dia memberikanya kepadaku.
Sekarang lu lagi diemkan dihalte, bareng sama laki laki yang terkenal dingin, dasar cewek gatel jauh dari andhika ehhh langsung neplok aja tuh.hahaha....wanita jalang! Kerja di klub mana lu, kok gampang ya dapetin cowok. Tunggu pembalasan gua.
***
Isi dari secarik kertas tersebut.-Author pov-
Saat anita membacanya, dia merasa kaget karna dia barus saja mendapar teror dari orang lain.
"Surat apa?" Tanya sandi dengan nada khawatir.
"Emm... itu apa anu e enggak kok, gak ada apa apa semuanya pasti aman" jawab anita.
"Yaudah, balik yuk mau ujang nih" jawab sandi.
Tanpa basa basi anita menerima tawaran dari sandi. Saat diperjalanan, anita hanya terdiam memikirkan surat yang ia dapat tadi. Tidak terasa, anita sudah sampai didepan pekarangan rumahnya.
"Asli nih gpp, soalnya dari tadi lu murung, kek yang ketakutan gitu?" Tanya sandi.
"Iya gpp kok, aku hanya...gak gpp kok, semua pasti baik baik aja, makasih atas perhatianya" jawab anita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah kita bersama?
Ficção AdolescenteHanya kamu, kamu, dan kamu, kumohon jangan pergi. Kamu tahu? Saat aku berusaha melupakanmu, maka semakin teringat, saat aku berusaha keluar dari duniamu, maka semakin dalam aku mengetahui duniamu, dan akupun tersadar aku sangat sangat mencintaimu. A...