Satu

92 16 15
                                    

Bosen. Gue cuma nyoret nyoret buku bagian belakang tanpa dengerin penjelasan guru di depan.

"Lu kenapa dah?." tanya Suhyun, temen sebangku gue.

"Bosen banget gue tuh, mana laper lagi ni perut."

"Yaudah si habis ini bell istirahat. Gue traktir es teh deh, kalo mau makan bayar sendiri ya."

"Hilih kintil." Suhyun terkekeh lalu tak lama bell istirahat berbunyi.

"Baik anak anak sekian dari saya. Kita lanjutkan minggu depan."

Setelah guru keluar, gue dan Suhyun langsung pergi ke kantin.

"Eh Han, anak barunya banyak yang ganteng masa. Gue jadi gemes anjir." Suhyun ngeliatin satu per satu anak kelas 10 yang masuk ke kantin.

Seketika gue teringat sama adek kelas yang minta id line itu.

"Lah lo ngapa senyum senyum sendiri? Mikir apaan lo?." tanya Suhyun.

"Ha? Gapapa yun."

"Kak Hanna!." gue menoleh dan mencari seseorang yang manggil nama gue.

"Hehe nyari aku ya kak?." gue nengok ke samping kiri ternyata ada manusia yang lagi nyengir.

"Aku gabung ya kak?." dia nyeret kursi lalu duduk didepan gue.

"Lah siapa dia Han? Degem punya lo?." tanya Suhyun.

"Nggak anjir. Tau tuh, siapa dia gue ga kenal."

"Ih jahat tadi kan udah kenalan waktu demo ekskul." cowok didepan gue majuin bibir bawahnya dan masang tampang sedih.

Aduhh kok gemes:(

"Yaudah gapapa deh kenalan lagi. Aku Watanabe Haruto. Khusus kak Hanna panggil aja aku sayang."

Suhyun nahan tawanya "Kalo gue manggil lo apaan?."

"Kalo kakaknya ya panggil Haruto aja lah. Emang kakak siapa aku?."

"LAH ANJIR SONGONG." gue melotot ke Suhyun yang barusan teriak.

"Emang Hanna siapa lo? Segala lo suruh manggil sayang?." tanya Suhyun lagi.

Haruto nyengir "Kak Hanna siapa? Calon pacar aku lah."

***

Sekolah udah bubar 5 menit yang lalu. Kelas pun juga udah sepi. Tapi gue masih duduk dibangku kelas.

"Han, gue udah dijemput nyokap nih." ucap Suhyun

"Yauda lo duluan aja. Gue sendiri gapapa kok, lagian bentar lagi Doyoung dateng."

Suhyun mengangguk lalu keluar kelas sambil dadah dadah. Iya, gue lagi nunggu Doyoung buat ngasih ke dia proposal lomba dance.

"Hanna?." Doyoung berdiri di depan pintu kelas gue, sambil nenteng tas dipundaknya.

Gue langsung keluar kelas sambil bawa kertas yang udah dikliping.

"Nih proposalnya."

"Aduh makasih ya Han, lo bukan sekertaris tapi malah buat proposal. Gue jadi ga enak."

"Halah gapapa kali, sebagai anggota ekskul dance yang baik gue harus nurutin pak ketua dong hehe." Doyoung, yang menjabat sebagai ketua ekskul langsung terkekeh.

"Lo baik banget deh Han. Kuy pulang sama gue aja. Sebagai ucapan terimakasih." Doyoung senyum nunjukin giginya.

Ya ampun manis sekaliiii:")

Sepik // harutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang