26. PUTUS ASA

589 63 4
                                    

Nayeon duduk di atas rumputan, menatap lurus kedepan dengan pandangan yang kosong, entah apa yang lagi di pikirkan nayeon saat ini, dia hanya duduk dan berdiam diri tanpa melakukan apapun.

Malam ini cukup dingin, karna hujan turun membasahi kota seoul, walaupun hujan bisa menembus nayeon, tapi nayeon sangat senang ketika hujan datang, karna hujan dia bisa menangis dan berdiam diri di sebuah taman yang sepi.

Nayeon hanya diam tak berbicara, dia masih menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong.

" lo kenapa?" Tanya seseorang di belakang nayeon.

Nayeon hanya diam tak membalas pertanyaan orang yang di belakang nya.

" lo beduq?" Kesal orang tersebut karna nayeon tak membalas pertanyaan nya.

Lalu orang itu menepuk bahu nayeon, membuat nayeon tersentak dari lamunan nya dan menatap sinis ke orang yang menepuk nya.

" yak!!, scheduller apa yang kau lakukan disini" teriak nayeon tepat di depan muka scheduller.

Bukan nya menjawab, scheduller malah menduduk kan dirinya di atas rumputan dan memposisikan dirinya seperti nayeon.

"aku tadi melihat mu di sini" jawab scheduller menatap lurus kedepan sama seperti nayeon lakukan tadi.

" emang nya kau darimana?" Tanya nayeon lagi, membuat scheduller menoleh kan kepala nya menghadap nayeon.

" seperti biasa, aku salah tempat lagi, tapi kenapa akhir akhir ini aku salah tempat terus, mengapa setiap kau bersedih aku selalu salah tempat" jelas scheduller pada nayeon, nayeon juga sempat kebingungan.

" iya juga ya, mungkin hanya kebetulan saja" ucap nayeon yang sempat kebingungan juga dibuat nya.

" tapi, kau mirip sekali dengan kakak ku yang sudah meninggal, dia orang nya baik sekali, setiap ku bersedih pasti dia selalu ada untuk ku, dan saat kakak ku ingin masuk sma, dia dipindahkan oleh kedua orang tua ku ke indonesia, dan selama itu la aku sering tak melihat nya, dia tak pernah datang untuk ku, pada suatu hari aku mendapat kabar bahwa kakak ku yang baru mau lulus kuliah dia kecelakaan dan meninggal dunia di hari itu juga" ucap nayeon menahan air matanya untuk jatuh.

Nayeon terkekeh,karna ucapan nya sendiri.

" eh scheduller aku mau nanya" ucap nayeon, dan diangguki oleh scheduller sambil tersenyum.

" kau menjadi scheduller, bagaimana bisa?" Tanya nayeon yang memang pertanyaan itu sudah lama ia pendam, dan mungkin hari ini nayeon bisa menanyakan hal ini pada scheduller.

" terpilih" jawab scheduller, membuat dahi nayeon berkerut.

" terpilih?, terpilih bagaimana?" Bingung nayeon.

" karna aku terpilih menjadi scheduller, pengatur jadwal, terpilih nya bagaimana?, aku terpilih nya karna aku meninggal di hari yang suci, banyak yang meninggal sama seperti ku, dan mereka sekarang juga seperti ku, scheduller" jelas scheduller sambil melihat ke atas langit yang berwarna hitam.

" kok sama seperti kakak ku ya, meninggal nya, di hari yang suci" ucap nayeon menatap lurus kedepan.

" dan... saat aku menjadi scheduller, aku juga lupa kalau aku pernah hidup di bumi ini, aku juga lupa apa saja yang aku lakukan selama di bumi ini, bahkan aku tidak tahu apakah aku mempunyai keluarga" ucap scheduller, masih dengan setia memandang langit hitam di atas sana.

" kok bisa seperti itu?" Tanya nayeon heran.

Scheduller tersenyum tipis, mendengar nayeon menanyakan seperti itu.

" setiap manusia yang menjadi scheduller, mereka akan melupakan apa saja yang mereka perbuat di dunia ini, dan melupakan orang orang di dunia ini" ucap scheduller yang di akhiri oleh kekehan kecil.

Nayeon hanya tersenyum dan bangkit dari duduk nya, berjalan kemana saja.

Scheduller menghilang, tentu.

●●●

Keadaan nayeon semakin memburuk, dokter sempat menyerah, karna nayeon hidup hanya dengan bantuan selang - selang dan perawatan perwatan yang dokter kasih.

Sekarang waktu nayeon untuk mencari 1 air mata murni itu tinggal 5 hari lagi.

Begitu cepat hari berlalu.

Seperti sekarang, dahyun kini tengah membujuk dokter untuk memberi kesempatan untuk nayeon bertahan.

Dokter telah putus asa, tak lagi ada harapan untuk nayeon terus bertahan, semakin hari berlalu, keadaan nayeon semakin memburuk.

Entah apa lagi yang harus dokter lakukan.

Hanya menunggu keajaiban dari tuhan.

Tbc.

part ini g jadi di privat,
Maaf ya author baru sempat sekarang up nya.

Dan maaf jg part ny pendek.

Lop u readerss❤❤

LOVE YOUR SELF [KOMPLET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang