💙💛
"Kai!" Aku menggedor pintu kamar Kai sejak 5 menit yang lalu tanpa ada jawaban dari dalam kamar. Malam ini adalah malam dimana pesta Yuri sunbae diadakan. Lihat saja, aku sudah tampan. Turtleneck sweater berwarna pink yang dipadukan dengan mantel berwarna tosca tua dan celana berwarna putih, tidak lupa aku menambahkan kacamata sebagai aksesoris.
Aku sudah menelpon Kai tadi sore tapi tidak diangkat. Sialan! Jangan bilang jika dia sengaja tidur. Sebenarnya dia enggan untuk pergi ke pesta Yuri sunbae, hanya saja aku memaksanya. Sayangkan jika hanya kami yang tidak datang ke pesta Yuri sunbae sementara seluruh mahasiswa datang, lagi pula kami jarang -tidak pernah- mendapat undangan pesta ulang tahun dari salah satu mahasiswa terpopuler di kampus.
"Kai! Cepat buka pintunya! Kai!" Aku berteriak dan menggedor pintu kamar Kai. Tenang saja, disini hanya ada Kai. Eomma-nya pergi ke minimarket ketika aku baru sampai disini. Jadi aku bisa sesuka hati menggedor pintu kamar Kai hingga rusak.
Clek
Pintu terbuka, menampilkan Kai yang hanya mengenakan celana dalam dan handuk kecil yang berada di atas kepalanya. "Ck, berisik! Aku baru selesai mandi."
"Sialan kau! Aku menelponmu tapi tidak kau angkat! Aku mengetuk pintu kamarmu dari tadi tapi tidak ada jawaban!" Aku melangkah masuk ke dalam kamar Kai dan duduk diatas ranjangnya.
"Kau bodoh? Aku mandi dikamar mandi jadi tidak dengar telponmu ataupun ketukanmu yang bisa merusak pintuku itu." Kai menggosok rambutnya dengan handuk kecil dan berjalan menuju lemarinya.
"Alasan! Cepat ganti baju sana! Aku tunggu dibawah!" Aku berdiri dan melangkah keluar dari kamar Kai menuju lantai satu.
Drrt drrt
Aku merogoh saku mantelku dan mengambil iphone ku. Ternyata Minho sunbae mengirimiku pesan. Aku menghentikan langkahku sebentar ditangga lalu membuka pesan dari Minho sunbae.
'Kau dimana? Apa kau tidak jadi datang ke pesta Yuri?'
Aku membalas pesan Minho sunbae ketika sudah sampai diruang tamu dan duduk disofa empuk di rumah Kai. Sekali-sekali tidak ada salahnya jika aku membalas pesan Minho sunbae, 'aku masih dirumah Kai. Sebentar lagi kami akan berangkat.' Balasku.
Hanya dalam hitungan detik, iphone ku kembali bergetar. Kedua mataku sukses membulat sempurna ketika melihat pada layar iphone ku, Minho sunbae menelponku. Heol! Aku bingung harus mengangkatnya atau tidak.
"Kajja!" aku mendongak menatap Kai yang tengah berdiri tak jauh dariku dengan pakaian yang rapi. Aku hanya diam tanpa merespon ucapannnya dan menunjukkan iphone ku yang masih bergetar padanya. "Minho sunbae?" tanya Kai dengan wajah kagetnya.
"Aku harus bagaimana?" Tanyaku dengan raut wajah bingung. "Biarkan saja." Jawab Kai tak acuh, "Kajja! Kita sudah terlambat." Kai menarik sebelah tanganku.