2

4.3K 309 19
                                    

💙💛

“Kai, apa kau akan datang ke pesta ulang tahun Yuri sunbae?” Aku melirik Kai yang sedang makan roti disampingku. Kami tengah berjalan di halaman kampus setelah membeli roti dan susu dikantin. Dia Kai, Kim jongin nama aslinya. Aku memanggilnya Kai karena dia yang menyuruhku memanggilnya seperti itu. Kami berteman sejak kecil dan aku sudah menganggapnya seperti saudaraku sendiri.

Dia sangat berbeda denganku, baik secara fisik maupun sifat. Lebih tampan dan lebih dewasa. Kisah percintaannya pun sangat berwana –menurutku-, entah sudah berapa banyak gadis-gadis cantik di kampus yang pernah menjadi kekasihnya. Sementara aku... oke tidak perlu dibahas lagi.

“Entahlah, aku tidak terlalu tertarik.” Aku menyedot susu strawberi milikku dan menoleh padanya. “Wae?”

“Aku tidak terbiasa bergaul dengan orang seperti mereka.” Kai menatapku sekilas lalu kembali memakan rotinya.

“Aku juga, tapi hampir seluruh mahasiswa di fakultas kita diundang jadi sayang jika kita tidak ikut.” Aku merogoh saku jaketku dan mengeluarkan sebungkus roti keju. Tangan kananku memegang sebungkus roti keju dan tangan kiriku memegang sekotak susu. Aku bingung bagaimana membuka bungkus roti ini. Aku tersenyum dan menyodorkan rotiku pada kai. Dia memasukkan rotinya dan menggigit dengan mulutnya agar tidak jatuh. Lalu mengambil roti milikku dan menarik pembungkusnya hingga terbuka.

Gomawo.” Aku merebut rotiku darinya lalu memakannya. Kai melepaskan gigitan pada rotinya dan kembali memakannya. “Dasar.” Kai menyenggol pundaku dengan pundaknya.

“Hei, kau pasti tidak akan percaya dengan ceritaku.”

Mwo?” Aku menggigit rotiku.

“Minho sunbae kemarin mencarimu bahkan sampai mengelilingi kampus demi dirimu.” Aku berhenti melangkah dan menoleh pada Kai yang juga ikut berhenti. Aku mengedipkan mataku tanda bingung. “tidzaks muhngkin.”

“YA! Telan dulu rotimu! Menjijikan sekali!” Kai menatapku jijik lalu tersenyum. Aku menelan rotiku lalu meminum susuku guna memperlancar masuknya roti ke dalam tenggorokanku. “Kau bohong!”

“Kau tanyakan saja pada yang lainnya. Mereka pasti akan menjawab begitu.” Aku mengernyit bingung dengan ucapan Kai. “Lihat! Siapa disana. Panjang umur dia.” Kai menunjuk dengan dagunya ke arah samping, aku mengikuti arahannya. Minho sunbae, baru saja kami membicarakannya, dia sudah ada disini.

“Taemin!” Dia memanggilku sambil sedikit berlari menuju kearahku dan Kai. Aku tersenyum dan melambaikan sebelah tanganku yang masih memegang sekotak susu. “Hai, sunbae.”

“Kau tidak ke kantin?” Tanyanya ketika sudah berada di depan kami. Aku mengangkat kedua tanganku yang sudah dipenuhi dengan sekotak susu dan roti. “Kami sudah ke kantin membeli roti dan susu karena aku masih belum lapar. Kau mau ke kantin?”

“Tidak jadi, karena kau sudah ke kantin.” Jawabnya sambil tersenyum tipis dan melirik pada Kai.

“Taemin, aku mau ke toilet dulu.” Kai menepuk pundakku lalu berjalan setengah berlari memasuki gedung fakultas kami.

Kajja!” Minho sunbae menarik pergelangan tanganku menuju kursi yang berada di halaman kampus kami. Dia mendorongku untuk duduk kemudian dia ikut duduk di sampingku. Aku bisa mencium aroma wangi dari Minho sunbae.

“Aku tadi mengirimimu pesan.” Nah, benarkan apa kataku. Mulutku berhenti menguyah beberapa detik kemudian kembali mengunyah lalu menelan rotiku. “Mian, iphone-ku ada di ransel, sedari tadi aku belum mengeceknya.” Aku meminum susuku hingga tandas.

TAEMIN'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang