Duel
Persephone dan Harmony di bantu Narcissa, Bellatrix dan Lucius melatih Arthur habis - habisan. Persephone mengajarinya mantra Depulso dan Episky. Lucius mengajarinya menggunakan sihir non-verbal.
Selama dua jam, Arthur berlatih. Bellatrix selalu mendampingi. Courtship Persephone dan Harmony pun hampir selesai. "Nona Black, bagaimana kalau kita berbincang. Aku tahu ada yang ingin kau tanyakan?" ajak Neville. Putri kedua dari Cygnus Black dan Druella Black itu pun mengangguk.
Arthur mengajak Bellatrix berjalan menyusuri danau. "Tanyakan hal yang ingin kau tanyakan, Nona Black" kata Arthur. Bellatrix terdiam. "Pewaris Pendragon, kenapa kau melakukannya? " tanya Bellatrix. Arthur menarik nafas.
"Karena aku mendengarkan pembicaraan kakak beradik Lestrange, Mereka ingin membuatmu di bawah kutukan Imperius. Aku tidak bisa membiarkan itu. Bella kau bisa mencapai hal lebih jauh. Aku ingin kau mencapai hal itu. Lagipula Lady Pendragon cocok untukmu." kata Neville jujur. Wajah Bellatrix memerah karena malu.
Di tempat lain, Lucius juga tengah berbicara dengan Persephone. Ayahnya Abraxas Malfoy ingin bertemu dengan Persephone. Mereka sedang mengatur hal tersebut. "Perse, besok hari duel. Kau yakin Arthur akan menang ?" tanya Narcissa yang tiba - tiba bergabung. "Jangan khawatir, aku percaya Arthur. " balas Persephone.
Severina Snape memasuki common room Slytherin dengan wajah memerah hampir menangis. Persephone menarik tangan Severina. "Ada apa?" tanya Persephone khawatir.
"James, Entah apa yang terjadi. Dia jadi mengejar Lily. Seakan - akan kami tidak pernah bersama." kata Severina sambil menangis. Lucius bangkit berdiri hendak melabrak James namun dihentikan oleh Persephone. "Apa ia tiba - tiba berubah?" tanya Persephone. Severina mengangguk. "Kemarin ia masih menggandeng tanganku" jawab Severina.
"Amortentia" gumam Persephone membuat yang lain tersentak. "Kenapa aku tidak menyadarinya? Kita bisa meminta bantuan Dumbledore "kata Severina. Persephone terdiam. Lucius dan Narcissa setuju dengan usul Severina. "Sayangnya percuma, Dumbledore maupun Slughorn tidak akan membantu."kata Persephone.
"Love, apa maksudmu? Apa yang kau ketahui?" tanya Lucius menuntut. "Aku akan ceritakan semua setelah duel besok" jawab Persephone yang kembali ke kamarnya. Jika ia harus membuka rahasianya maka biarlah itu terjadi. Severina Snape adalah ibunya. Ia akan melakukan apa pun untuknya.
Time skip
Hari yang telah ditunggu pun tiba, Banyak orang sudah berkumpul di Gerbang Hogsmede. Banyak yang penasaran dengan hasil duel ini. Lestrange bersaudara sudah hadir. Begitu juga dengan Arthur dan Persephone.
Arthur dan Rodolphus berdiri saling berhadapan. Professor Flitwick menjadi wasit. Duel sampai mati. Rodolphus melancarkan mantra Diffindo namun Arthur berhasil membloknya. Duel mereka dilanjutkan dengan melempar mantra non-verbal.
"Depulso. " rapal Arthur mengenai dada Rodolphus dengan telak. Dengan mantra terakhir dari Arthur, Rodolphus terbaring tak bernyawa. Rabastan yang tidak terima dengan kematian kakaknya dan kemenangan Arthur segera akan melempar mantra, untungnya Persephone lebih cepat melempar kutukan ikat tubuh.
Dengan kemenangan tersebut, secara resmi Arthur bertunangan dengan Bellatrix Black. Sekilas, Persephone bisa melihat kekecewaan terukir di wajah Dumbledore. Narcissa segera memeluk kakaknya dan mengucapkan selamat. Harmony juga mengucapkan selamat, ia bahkan menggoda Bellatrix dengan panggilan kakak ipar.
Lucius menagih janji Persephone. Gadis itu menghela nafasnya. "Baiklah, tapi kita tidak bicara di sini, Ikuti aku" kata Persephone.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Of Heart
FanfictionLady fate dan Death memanggil Harrieta, Luna,Neville dan Hermione untuk memperbaiki sesuatu di masa lalu dan mengungkapkan kebenaran. Female Harry Potter,Female Severus Snape