O3

2.5K 367 86
                                    

"Aster kamu suka sama Eunwoo ya?"

Aku membaca tulisan Jaehyun di buku kecilnya lalu menatap matanya dengan sekilas.

Dia hanya menatap ku, seolah menunggu jawabanku.

"Pftt" tawa yang aku tahan sedari tadi lepas. Membuat Jaehyun mendelik ke arahku karena kini, aku tengah menertawai pertanyaan konyol nya.

Aku tertawa sangat kencang, untungnya sekarang pelajaran Song Ssaem, dan karena anaknya kini tengah sakit, Song Ssaem terpaksa tidak masuk. Maka dari itu kelas kami kini tengah bebas, atau bahasa gaul nya, Jamkos.

Jadi, walaupun aku tertawa dengan keras, tidak akan terdengar, karena tertelan oleh kebisingan kelas.

Jaehyun menatapku sebal. Sedangkan aku masih saja tertawa. Membuat Jaehyun semakin jengkel padaku.

Aku mulai menuliskan jawabanku saat tawaku mulai mereda. Tapi Jaehyun malah menahan pundakku.

"Nghomngh"

Aku masih tertawa kecil sambil mengernyit heran, "hah?"

Jaehyun mengambil bolpoin hitamnya lalu mulai menuliskannya di buku biru miliknya.

"Ngomong aja, gak usah ditulis"

Aku menatap Jaehyun dengan pandangan heran, bukankah dia memiliki masalah dengan pendengarannya?.

"Emangnya kedengeran?" tanyaku dengan sedikit keras.

Jaehyun mengangguk, lalu tangannya membuat gestur agar aku segera berbicara soal pertanyaan nya yang tadi.

"Nggak ih, aku nggak suka sama Eunwoo" aku kembali terkikik, mengingat betapa polosnya Jaehyun melontarkan pertanyaan yang menurutku sangat aneh.

"Aku nggak mandang orang dari fisiknya, visualnya, atau dari bakatnya. Aku akui Eunwoo emang ganteng, tapi ya kita baru pertama kali kenal, gak mungkin lah aku suka sama orang yang baru dikenal, aku aja belum tau sifat aslinya gimana" ucap ku panjang lebar.

Jaehyun mengangguk sambil membentuk huruf O di mulutnya.

"Kok kamu bisa ngira aku suka sama Eunwoo?"

Jaehyun menyentuh ujung pulpennya ke atas kertas, kembali menulis.

"Abisnya, kebanyakan, perempuan perempuan yang abis ketemu Eunwoo langsung suka sama dia"

Aku menggelengkan kepalaku sambil tertawa kecil.

"Oh iya Jae aku boleh nanya sesuatu?"

Jaehyun kembali mengangguk.

"Aku bukan mau nyinggung kamu, tapi bukannya kamu punya masalah sama pendengaran kamu?" tanyaku dengan hati hati.

Jaehyun menatap ku datar, dan sukses membuatku panik.

Aku sama bodohnya dengan Jaehyun, menanyakan sebuah pertanyaan yang menurutku sangat konyol.

Bedanya, pertanyaan Jaehyun membuatku tertawa, sedangkan pertanyaan ku membuatnya sakit hati.

"Jae aku ga bermak—"

"HAHAHAHA"

Jaehyun tiba tiba tertawa sangat keras, yang membuatku sedikit terlojak kaget. Karena baru kali ini aku melihat dia tertawa sekeras ini, biasanya dia hanya terkikik kecil.

Tapi tetap saja, aku masih sama dengan keadaan sebelumnya, aku masih bingung, kenapa dia malah tertawa?.

"HOI"

aku menolehkan kepalaku, dan mendapati Dokyeom, teman sekelas ku yang kini tengah menatapku dengan tatapan marah.

"Bilangin ke si AUTIS, kalo ketawa jangan gede gede dong, ganggu tau gak, untung gendang telinga aku gak pecah!" mata sipit Dokyeom menatapku dan Jaehyun dengan sinis.

Bisu - JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang