Aku baru saja pulang sekolah, dan kini tengah berbaring di kasur kesayangan ku.
Hari ini tidak ada pekerjaan rumah. Jadi pasti akan terasa membosankan jika tidak melakukan apa apa.
Matahari diluar juga sangat terik, membuatku enggan untuk pergi kemana mana.
Aku mengambil ponsel ku lalu mulai membuka akun media sosialku satu satu, dari instagram hingga kakaotalk, tapi tidak ada yang menarik.
Tiba tiba seutas ide mengalir dipikiranku, "kenapa aku tidak belajar bahasa isyarat saja?"
Dengan semangat, aku mulai mengganti bajuku dengan pakaian rumah, lalu mengambil laptop ku yang berada diatas meja belajar.
Sepuluh jariku mulai mencari di google bagaimana cara memahami bahasa isyarat.
Kebanyakan yang aku baca dari blog blog tertentu, jika kita ingin mempelajari bahasa isyarat, yang harus kita lakukan pertama kali adalah niat.
Beberapa blog mengatakan, jika kita tidak niat dalam suatu hal, maka akan menjadi sia sia, dan yang kita pelajari tidak akan sampai ke otak.
Aku niat? Tentu saja.
Demi Jaehyun,
Netraku kini tengah menatap video di salah satu akun YouTube yang kini tengah membahas bagaimana cara belajar dan memahami bahasa isyarat yang baik dan benar.
Tanganku sibuk memperagakan. Sedangkan otakku sibuk untuk mengingat.Bahasa isyarat bukan bahasa yang mudah rupanya. Gerak jari dan pikiran benar benar harus sama.
Tapi menurutku, ini menyenangkan. Selain untuk mengasah otak, bahasa isyarat juga menarik.
Aku benar benar mempelajari bahasa asing ini, sampai lupa waktu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ceklek"
Suara gagang pintu terbuka berhasil membuat kepalaku menengok kearah sumber suara.
Aku mendapati kakak laki laki ku, tengah menyender di ambang pintu.
"Loh, udah pulang?" tanyaku seperti orang bodoh.
"Kalo belum pulang, abang ga mungkin ada disini" katanya yang dibalas dengan cengiranku.
"Ya kan gak kedengeran, adek pake headseat" keluhku sambil menurunkan headsetku kebawah telinga, tepatnya kini tengah menggantung di leher.
"Lagi ngapain sih? Dari tadi dipanggilin, udah mau makan malem" kaki panjangnya menuju ke arahku yang kini tengah berusaha bangun dan menggeser posisi ku agar dia bisa duduk disamping ku.
Aku memperhatikan layar laptopku ke arah matanya, "Adek lagi belajar bahasa isyarat"
Dia mendudukan pantatnya tepat disebelahku, lalu menatapku dengan pandangan aneh, "Ngapain belajar bahasa kayak gini?, emang adek gak ada pr?"
