6

454 20 0
                                    


"Nabila, kamu jangan bertingkah bodoh seperti ini. Kamu pikir Abah suka ?? TIDAK !!. Abah justru akan sedih dan kecewa melihat kamu seperti ini. Yang sedih dan berduka karena kehilangan Abah itu nggak kamu saja, semua santri juga merasakan hal yang sama" marah ustadzah dengan beruraian air mata.
"Kamu ingatkan dengan apa yang Abah sampaikan dalam ta'lim terakhir beliau ?? Jadi jangan kamu buat Abah menangis karena sikap kamu yang seperti ini. Dan yang perlu kamu, dan kalian semua ketahui. Hanya jasad beliau yang tiada, hanya jasad beliau yang berada di bawah gundukan tanah, tapi Abah selamanya akan hidup, hidup di hati kita" lanjutnya

     Kata-kata ustadzah barusan menyadarkanku, tak seharusnya aku bersikap seperti ini. Ku peluk ustadzah, lalu beberapa santri mengikutinya.

"Maafin Nabila ustadzah, Nabila memang salah" kataku beruraian air mata
"Ya sudah, lebih baik kalian ganti baju, terus ke Toha, doakan Abah, agar beliau bahagia di sana"

     Kami pun bergegas ke kamar. Seusainya ganti baju, kami bergegas ke Toha mengikuti doa bersama.

Penjara Suci ( Pesantren Oh Pesantren )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang