9

21 3 7
                                        

Sore ini sedikit mendung namun woonwo tetap menjalan kan tugas nya untuk menjemput sihye.
Yaaa hal itu memang sedang ia lakukan mobil nya sudah terparkir di depan kampus sejak 2 jam yang lalu namun sinhye tak kunjung keluar dari kampus.
Menunggu adalah hal yang sangat menyebal kan bagi nya. Woonwo mulai merasa jemu dan tak tau harus berbuat apa di tambah lagi handphone nya lowbhat.

"Akhhh ini sangat membosan kan, aku sangat haus ada kah toko di dekat sini, ku pikir aku harus membeli sebotol air mineral"
Gumam woonwo sambil celingak celinguk mengawasi keadaan di luar dari dalam mobil.
Hingga pada akhir nya pencarian nya ber akhir ketika ia melihat toko kecil di seberang jalan tak jauh dari tempat dirinya memarkir kan mobil  dan tampak ny toko itu menjual berbagai jenis minuman tanpa ragu woonwo membuka pintu untuk segera membeli minum dan

Brukkkk..
Auuuuu!!!!

Terdengar seperti pintu mobil nya menabrak sesuatu asumsi nya di perkuat dengan suara erangan kesakitan.
Woonwo sangat kaget dan segera keluar dari mobil dan ternyata benar pintu mobil nya telah menghantam seorang pemuda yang seperti nya anak universitas ini juga dan pemuda itu tampan tentu nya.
Dengan segera woonwo menghapiri pemuda yang masih terduduk sambil memegangi perut nya tentu saja pemuda itu kesakitan karena terhantam pintu mobil woonwo cukup keras.
Tanpa ragu woonwo berlari dan membantu pemuda itu berdiri

"Ouuuh,. Astaga maaf kan aku, apa kau baik-baik saja."
Ujar woonwo menyesal
"baik-baik saja bagaimana apa kau tidak lihat kau mengahantam perut ku sangat keras tadi"
Jawab pemuda itu dengan angkuh nya
"maaf kan aku, aku tidak sengaja, aku sungguh menyesal"
Ujar woonwo mengiba
"sebentar seperti nya aku pernah melihat mu"
Ujar pemuda itu mengalih kan pembicaraan dan terdiam sejenak.
"Aaahhh!!!! bukan kah kau pemuda yang pernah menemui sinhye di kelas"
Lanjut pemuda itu setelah beberapa saat terdiam
"yaaa kau benar, aku jeon woonwo, ayah nya sihye membayar ku untuk menjaga sinhye"
Ujar woonwo ramah sambil menjulur kan tangan berniat untuk berkenalan.
Namun niat nya itu tidak di sambut baik oleh pemuda itu
"ouuuh ya, aku Hwang Hyunjin pacar nya sinhye" 
Jawab pemuda itu yang ternyata bernama hyunjin
"Pacar?"  tanya woonwo  penasaran
"yaaa tentu saja"   jawab hyunjin lagi
"Mengapa sinhye tidak pernah menceritakan ini pada ku?"  Ujar woonwo dengan raut wajah sedikit berubah
"yaaa memang kita baru jadian tadi pagi, kenapa? "
Jelas hyunjin lagi
"Ouuh tidak apa apa"
Jawab woonwo singkat

Tak lama setelah perbincangan nya dengan hyunjin, hyunjin pergi.
Medengar pengakuan hyunjin sebagai kekasih sinhye woonwo merasa sedang di permain kan oleh sinhye.
Baru saja tadi malam sinhye mengatakan ia tidak ingin pacaran dan ingin fokus ke pendidikan nya, tapi pagi nya ia berpacaran dengan hyunjin. Woonwo merasa di tampar dua kali
yaaa tentu saja, tamparan pertama adalah ketika sinhye menolak nya dan tamparan kedua adalah ketika sinhye membohongi nya. Tentu saja itu sangat tidak menyenang kan.
Sakit? Jangan di tanya lagi rasa nya lebih baik woonwo di tusuk pedang dari pada merasakan patah hati.
seperti nya woonwo baru tau arti dari kalimat
SAKIT YANG TAK BERDARAH.

  TBC
TUNGGU YG SELANJUT NYA
SORRY FOR TYPO 😊

My Bodyguard [SEMI HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang