2

769 21 4
                                        

Lelaki itu berjalan menuju parkiran sesekali mengusap pelipisnya yang basah.Dia duduk di bangku dekat parkiran dan mengipas tubuhnya memakai potongan kardus yang ada disampingnya.

"Gerah banget anjir," kata lelaki.

Tling

Bunyi notifikasi didalam saku celananya, dia membukanya dan melihat sebuah notifikasi pop-up di ponselnya.

Axel anjing

Bree, lo dimana?
Gak ke basecamp?

Disana ada siapa aja?

Ya elah banyak nanya lo.
Sini gercep!

Jawab dulu, ah elah

Ada bang Tobi, kang Asep, Niko, Johan, sama si Rizky.

Ok gue kesana.

Lelaki tersebut berlari mengambil motor ninja kesayangannya dan melajukannya.

***

"Sumpah nih ya gue malu banget. Untung yang liat cuman elo," ucap Selena memasang muka murungnya.

"Ckkkk, makanya dengerin gue," ucap Adriana.

"Denger apa?" Dahi Selena mengerut.

"Dongo! Dengerin gue, kalau aja kita duluan pulang pasti gak akan kaya gini," ucap Adriana

"Ya maap," ucap Selena menggarut tengkuknya yang tidak gatal.

Setelah beberapa lama melangkah," Anna?" Ucap Selena.

"Emmm, apa?" Ucap Adriana.

"Gue capek jalan mulu," ucap Selena.

"Ya ngesot aja," ucap Adriana.

"Ntar celana gue kotor dong," ucap Selena.

Adriana mendecak sebal, sahabatnya ini dongo sekali.

Tak lama mereka telah sampai dikomplek perumahan yang tak jauh dari sekolah mereka, "gue duluan ya Anna. Bye bye kecayangan gue." Ucap Selena lebay.

"Iya, mandi lo! Bau soalnya," kata Adriana.

Adriana pun melanjutkan jalannya yang rumahnya tak jauh dari kediaman Selena yang masih satu komplek, "Dongo tapi sayang."

***

"Datang juga lo beb," ucap Axel menyambut kehadiran lelaki tersebut.

Lelaki itu hanya terkekeh geli dan langsung masuk kedalam basecamp.

"Hello sob," sapa lelaki tersebut sambil merangkul orang yang ada didalam basecamp.

"Bau lo," ucap Johan menghindar.

"Yeee, gue bau bau gini tapi tetep ganteng," kata lelaki tersebut menyombongkan diri.

"Serah lo dahh," ucap Rizky.

"Cep, lo mau?" Bang Tobi menyodorkan rokok beserta pematiknya.

"Kagak deh bang, makasih." Ucap lelaki itu sambil memajukan tangannya tanda menolak.

"Tobat lo?" Tanya Niko.

"Lagi kagak mood gue," balas lelaki itu lalu menghempaskan tubuhnya diatas sofa.

"Lo udah jarang ngumpul, lo sibuk ya mainin cewe? Mentang mentang ganteng belagu lo" ucap bang Tobi bercanda.

Lelaki tersebut menoleh dan tersenyum sinis. "Gue tipikal cowo setia bang, gada tuh dalam kamus gue untuk mainin cewek."

"Wagelasehhh," semua yang ada didalam basecamp bertepuk tangan.

"Jangan bahas cewe mulu napa? Perasaan asal gue kemari cewe mulu yang dibahas. Gue kagak mau lagi patah hati untuk kedua kalinya. Gue ngerasa, gue udah mati rasa." Ucap lelaki tersebut.

"Gaya lo," ucap Niko meneloyor dahi lelaki disampingnya tersebut.

"Jadi ceritanya Darren NSA nih?" Goda Axel masuk yang sedari tadi menguping dari luar. No String Attached

"Maybe yes maybe no," balas lelaki yang bernama Darren tersebut.

"Eh si cecep datang," ucap kang Asep membawa beberapa mangkok bakmi yang berada diatas nampan.

"Eh kang Asep, makin kasep pisan euyy," puji Darren.

"Ha iya, K-A-S-E-P yahh kang Asep atuhh" kang Asep mengeja,"eh iya yah, berarti mie nya kurang satu lagi ya? Entar ya akang buatin dulu" kata kang Asep.

"Ashiapp kang" kata Darren.

"Main kartu kuy, siapa kalah dia yang bayar semua mie nya. Gimana? Itung itung nunggu kang Asep." Ajak Axel.

Semua pun mengiyakan dan bermain. Johan kalah dipermainan ini.

"Nihhh atuhhh" kang Asep datang lalu menyodorkan sebuah mangkuk bakmi.

"Makasih kang!" Kata Darren.

Kang Asep hanya mengangguk lalu pergi.

Seputar tentang kang Asep, dia itu penjual bakmi langganan penghuni bescamp yang sering mangkal didepan.

Mereka pun makan dengan lahap.

"Woi," Johan membuka percakapan

Semua menoleh kearahnya, "ngeclubbing aja yok, gue yang bayar minum lo pada. Asal jangan bayar mie ini, gue lagi ga bawa uang sekarang" pinta Johan.

"Oh iya, udah lama juga kita ga ngeclub," timpal Rizky.

"Boleh juga tuh, tapi gue belum ganti baju. Kalau gue balik kerumah masih keburu ga tuh?" tanya Darren,"masa gue pake baju futsal gini mana bau lagi, gak banget. Ntar tante Rita ga nempel lagi sama gue," imbuh Darren.

Semua terkekeh geli membayangkan tante Rita berdandan menor dan berpenampilan seksi yang terus sama nempel seperti prangko sama Darren.

"Gak ingat umur tuh tante, sukanya sama brondong", kata Rizky tertawa ngakak.

"Urusan baju, ntar lo make punya gue aja. Itung itung lo nemenin gue kerumah ambil duit. Ga perlu repot-repot pulang lo, rumah lo paling jauh diantara kita kita," kata Johan.

Darren hanya mengangguk dan mereka melanjutkan makan.

Hello como estas!
Chapter 2 udah di UP ya!
Dont forgett to -VOOMENT!-

Tq, nexxx!!!
Tari-

The Cold Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang