8

110 7 0
                                        

Rumah sakit ini cukup besar sehingga banyak perawat dan beberapa anggota keluarga pasien yang wara wiri.

Darren dan teman temannya berlarian kearah ruangan tempat Johan dirawat. Pintu kamar terbuka, mereka cukup terkejut melihat kondisi Johan yang kakinya terluka parah. Mata Johan seketika terbuka karena merasakan kehadiran orang datang menemuinya.

"Belum tidur lo?" Tanya bang Tobi semakin mendekat kearah brankar Johan.

Johan hanya menggeleng lalu meringis ketika dia mencoba menggerakkan badannya untuk bangun. "Jangan banyak gerak, bego." Ucap Darren membantu pergerakan Johan.

"Makasih," ucap Johan tersenyum.

"Lo gapapa?" Tanya Axel.

"Buta mata lo?" Ucap bang Tobi meniru aksen Keanu.

"Kaki gue patah," ucap Johan memandang miris kaki kirinya yang dibalut perban.

"Masih mending patah daripada lumpuh," jawab Axel ngasal.

"Heh, dasar kelakuan." Darren membogem perut Axel.

Axel meringis memegangi perutnya yang terasa nyeri,"canda sayang."

Johan hanya menggeleng kepala melihat tingkah sahabatnya ini. Dia tidak termasuk golongan orang yang baperan mendengar celetukan dari sahabatnya ini. Dia tau bahwa Axel hanya ingin mencairkan suasana dengan guyonannya.

"Ceunah, lo ga kecelakaan tunggal. Lo nabrak orang? Itu seriusan?" Tanya Niko.

Johan tersentak kaget dan tiba tiba memori diotaknya berputar mengingat kejadian yang dialaminya beberapa jam yang lalu.

Flashback on.

Johan dapat merasakan motornya tergelincir di jalanan dan mengarah kepada dua gadis yang hendak menyeberang itu. Johan tidak dapat mengelak dan seketika...

BRAK!

Johan terpental beberapa meter dari motornya dan sekarang dia berada disamping seorang gadis yang tengah pingsan. Dia menatap lekat lekat wajah gadis itu,"ka..kaam..mmuu" ucapnya. Dan akhirnya gelap.

Flashback off.

"Woi," ucap Niko melambai lambaikan tangannya dihadapan wajah Johan.

Pikirkan Johan seketika buyar dan bertanya kembali,"lo tau darimana?"

"Pihak rumah sakit ngabarin gue," kali ini Rizky angkat suara.

Johan mengangguk tanda mengerti, tapi sekarang pikirannya dipenuhi dengan wajah gadis malang itu.

"Maap ni ye, kita ga bawa apa apa kesini. Tadi spontan kaget dan langsung kesini." Ucap Axel.

"Hallah, bilang aja bokek." Ucap Johan.

"Hehe, tau aja lo kadal." Ucap Axel menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Eh jam besuk udah mau habis noh, balik kuy. Lagian tadi kayanya lu mau istirahat kan." Ucap Rizky.

Semua menoleh kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 17.40 dan mengiyakan.

"Kita balik dulu ya bre, hati hati dirumah sakit ini banyak setannya!" Ucap Axel.

"Kan lu setannya," jawab Niko.

"Enak aja," ucap Axel tak terima.

Semua sudah beranjak bangkit dari sofa rumah sakit, tapi tidak dengan Darren.

Bang Tobi mendecak kesal,"Ren! Balik!"

Darren menoleh dan menggeleng,"Klian duluan aja. Gue masih mau disini."

"Tuh si Johan mau istirahat tololl, pengertian dikitt." Ucap Axel.

"Gue masih mau disini." Tegas Darren.

"Udah biarin aja woi, gue juga lagi ada urusan sama si Darren." Ucap Johan.

"Okey kalau gitu, kita balik duluan ya." Mereka pamit keluar dari ruangan.

"Lo kenapa?" Tanya Johan.

"Biasa."

Johan mengangguk mengerti melihat keadaan Darren sekarang. Dia lebih suka menghabiskan waktu diluar daripada balik kerumah yang dianggapnya seperti bukan rumah untuk tinggal.

"Btw, lo ada urusan apa sama gue?" Tanya Darren.

"Temenin gue dong."

"Iya ini kan gue lagi nemenin lo bego."

"Temenin gue keruangan cewe yang gue tabrak."

"Okey, gue juga penasaran siapa."

"Gue bukan hanya penasaran, tapi tuh cewek yang gue tabrak kayak ga asing dimata gue."

Darren keluar ruangan ntah apa yang akan dia lakukan sepertinya dia akan mengambil kursi roda.

Hola amigos
Aku udah up cerita niii, semoga suka yaa. Jangan lupa klik bintang nya 😊🙏
Ini singkat banget, hihi mon maap
Memperbanyak part😁


Salam, Tari Pratama

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Cold Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang