7

127 7 0
                                        

"Zeyenk," panggil Selena.

Adriana hanya menoleh.

"Lu tau ga?", Tanya Selena.

Adriana hanya menggeleng tanda tak tahu.

"Gue tuh suka kasian sama orang yang pileg, terus idungnya mampet, ga bisa nonton film yang berbau horor."

"Hah?" Adriana mengernyit.

"Bisa nonton tapi horornya ga kerasa."

"Apasih tai, gajelas banget." Ucap Adriana.

"Garing ya? Emang kalau soal ngelucu gue ga ahlinya," ucap Selena sok sedih.

Tak lama kemudian. "Eh Sel," Adriana membuka percakapan lagi.

"Apa?" Ucap Selena dengan nada malas.

"Lo sabi ga temenin gue kebutik mama gue?"

"Gila, gila. Jaksel banget lo ngomong. Ga sekalian whicis literally blabla," ucap Selena.

"Bisa ga nih?" Tanya Adriana sekali lagi.

"Okedeh, hayukkk meluncur," ucap Selena excited keluar dari dalam toko buku yang barusan mereka datangi.

"Sel berhenti, ngapa lo jalan mulu." Ucap Adriana lelah mengikuti langkah Selena.

"Yailah, kata lo ke butik. Yaudah ayoo," ujar Selena.

"Pesan grab lah, Sel. Capek gue seharian q-time ama lo. Dah malem nih dingin bangett. Mana gue kaga bawa jaket lagi," ucap Adriana.

"Jalan ajaa napa, kaga jauh jauh banget kok. Lumayan jalan jalan malem liatin kota Jakarta," ucap.

Adriana hanya mengiyakan dan berjalan melawan dinginnya malam.

"Kita harus nyebrang nih, Na. Mana jalanan rame lagi. Lu ikutin gue ya," titah Selena.

"Gue takutt, Sel." Ucap Adriana. Dia trauma akan jalanan karena mengingatnya kepada Alm. Ayahnya yang mengalami kecelakaan teragis beberapa tahun silam.

"Tapi, yang lebih menakutkan dari apapun yang pernah kita takutkan adalah kalau kita terus-terusan merasa takut. Ayo, Na. Lo pasti bisa lawan rasa takut lo itu," ucap Selena meyakinkan.

Adriana yang takut takutpun mencoba melangkahkan kakinya mengikuti Selena. Belum sampai ke seberang jalan yang dimaksud sebuah motor melaju kencang kearah Selena dan Adriana.

Gelap.

***

"Bor, coli. Coli apa yang enak?" Tanya Axel dikala gabutnya menyerang.

Niko menoleh, dia mencoba berpikir keras.

"Dimana mana mah coli enak kelezz," Rizky nyeletuk.

"Bukan bego, ini yang lebih enak." Ucap Axel.

"Gatau, emang apaan?" Tanya Darren kepo.

"Coli coli coklat asli enaknya selangit." Axel bernyanyi.

Sebuah sendal jepit yang asalnya tak tahu darimana melayang ke wajah Axel.

"Coki coki bangsat," ucap bang Tobi.

"Aduh! Sakit bang!" Ucap Axel memegang mukanya yang memerah.

Semua terkekeh, "ada ada aja anjing."

Rizky bangkit dari duduknya.

"Mau kemana lo?" Tanya bang Tobi.

"Ngomongin yang tadi, gue jadi pengen." Ucap Rizky menaik turunkan alisnya dan berjalan kearah kamar mandi.

"Ngapain dia? Gue masih gatau maksud dia apa." Ucap Axel sok polos.

"Sok polos banget anjing," umpat Darren.

Sedetik kemudian Rizky berlari keluar dari dalam kamar mandi dan kembali ngumpul bersama temen temennya.

"Anjing, cepet banget." Ucap bang Tobi.

Semua didalam terkekeh.

"Ada beritaa gaessss," ucap Rizky heboh melihat layar handphonenya.

"Bad news or good news?" Tanya Darren.

"So really really really BAD!" Ucap Axel penuh penekanan.

"Apaan sih, jangan bikin penasaran bego." Ucap Niko.

"Gue dapet kabar Johan abis nabrak orang. Mana cewe. Dua lagi," ucap Rizky.

Semua terkaget kaget mendengar berita itu.

"Dan lebih parahnya mereka masuk rumah sakit," ucap Rizky heboh.

"Pantes ditungguin kagak dateng dateng." Ujar bang Tobi.

"Dirumah sakit mana?" Tanya Darren.

"Rumah sakit Setiawan," ucap Rizky.

"Ayo kesana, takut kenapa napa." Ajak bang Tobi.

"Bentar, sebatbut." Ucap Niko. Sebatang lagi cabut.

"Gila lo babi, ini lagi posisi genting tolol. Nyebat mulu. Lo temen apa bukan sih?" Ucap Rizky emosi.

"Canda tolil, yakali ga kuy. KUY!" Ucap Niko.

Mereka berhamburan keluar basecamp dan melajukan motornya menuju rumah sakit.

04.27

Halooo~
Ohayou;))
Gatau knp tbtb lgi mood nulis subuh subuh kea gini:))
Gmn ceritanya? Ngawur yaa? Mon maap yaa 😿
Kalau bagus ak bkl lanjut, jgn lupa klik bintang nyaa + coment jg yaaa
Happy reading sayang sayang kuu

Salam, tari

The Cold Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang