3

557 19 3
                                        

Lampu kerlap kerlip bercahaya disini, suara keras dentuman musik EDM yang diremix disini sangat menggelegar.

Banyak wanita malam yang berpakaian kurang bahan ada disini. Tempat ini layaknya surga bagi anak anak nakal.

Darren yang sudah terbiasa duduk dibangku favoritnya sejak awal dia menginjakkan kakinya.

"Eh, tante Rita mana?" Johan celingak celingkuk mencari cari tante Rita.

"Ga datang dianya, sakit. Tumben nyariin," jawab bang Roy, pemilik salah satu stand bar langganan mereka.

Johan hanya ber oh ria lalu memesan vodka.

"Bang pesen, setengah gelas," ucap Darren.

"Tumben banget," balas bang Roy.

"Tumben kenapa bang?" Dahi Darren mengerut

"Tumben aja, masa pesan setengah doang," ucap bang Roy.

"Ga mood gue hari ini bang," ucap Darren.

"Kenapa? Pasti masalah cewe nih" tebak bang Roy.

Darren hanya menggumam,"persetan sama cewe."

"Dari tadi gaya banget lo ngomong," ucap Rizky.

Darren meneguk gelas yang diberi bang Roy dan beranjak pergi.

"Eh, mau kemana lo?" Tanya Niko menarik tangan Darren.

"Nyari yang seger seger," ucap Darren menepis tangan Niko dan pergi kedalam kerumunan orang orang yang sedang mabuk itu.

"Hai cowok," seorang wanita memakai pakaian minim datang menggoda Darren.

Darren hanya diam memperhatikan wanita tersebut.

"Sejam berapa?" Tanya Darren dingin.

"Mau nya kamu aja sih," ucap wanita tersebut dengan nada suara yang sok seksi.

"Cih, gopean." Darren keluar dari balik keramaian.

"Gimana?","ada yang uhh kagak boy?" Tanya Axel.

"Ga type gue banget, murahan bener." Balas Darren menghempaskan bokongnya kesofa merah.

"Wuih, tumben banget," ucap Johan.

"Yoiii," balas Richard.

"Gue balik ya," kata Darren. Pikirannya memang sangat kacau hari ini.

"Ehh buset cepet amat, sejam juga kagak ada. Perasaan pantat lo juga baru nempel disofa," kata Axel.

"Lagi ga mood gue", " gue duluan ya" ucap Darren sembari tos kepada teman² karibnya ini.

"Lo masih kepikirian Vanesa?" Bisik Axel.

"Gausah dibahas lagi," ucap Darren malas.

"Ah elah, baperan." Ucap Axel.

"Yaudah gue juga cabut yaa bye sayang sayangku," ucap Axel menebar kiss nya.

"Huekkk, serasa maho." Ucap Rizky memasang muka jijik, yang lain mengangguk angguk setuju.

"Mual guee," bang Tobi bergidik ngeri.

***

AnnaQ

Annn, lo tau gak nama cowo tadi?

Yang mana?

Kakel itu lohh

Kagak tau

Yaelah;(

Mang napasii?

Mau nyantet hihi

ANJRITTT

Yakali
mau kenalan lah markonah

Oh

Oh aja nih🙄

Iya, yakali oh aja yakan

Etdah, nyanyi dah guaa

Fans yanglek mah gitu, makan bang
Dah ya, bye!

Jangan tinggalkan akuuu~~~
Aku tidak bisa hidup tanpa kamuu~~~

Drama banget idup lo!
Drama queen

(Read)

***

"Lo masih kepikiran dianya?" Tanya Axel yang berusaha mensejajarkan langkah Darren keluar dari club.

"Gatau," ucap Darren cuek.

"Eh!" Axel menyikut Darren dan menunjuk seseorang dengan dagunya.

Darren hanya memfokuskan matanya kearah yang dituju Axel.

Jleb.

Darren yang memanas pun mendatangi pasangan yang berada di tempat parkiran club tersebut.

"Ekhmmm," Darren berdehem. Pasangan yang sedang berciuman itu langsung terkesiap.

Darren menajamkan matanya menatap wanita yang ada dihadapannya, sesekali menoleh kearah lelaki disampingnya. Tatapannya seakan mengintimidasi wanita tersebut.

"Siapa lo?" Tanya lelaki itu

"Siapa gue?" Ucap Darren menunjuk dirinya.

"Iyalah!" Ucap lelaki tersebut.

"Pacar dia," ucap Darren enteng menunjuk wanita tersebut.

"Beb, jelasin." Ucap lelaki tersebut meminta penjelasan kepada wanita tersebut.

"Tuan Darren Pratama, bisa anda ulang kembali? Apa saya tidak salah dengar? Pacar? Apakah anda sedang mabuk? Ingat! Anda bukan siapa siapa saya lagi. Anda tidak berguna lagi bagi saya," kata wanita tersebut.

Dareen membatu mendengar perkataan wanita itu.

"Nyonya Vanesa Aleajandra, oh iya saya lupa status kita adalah mantan sekarang. Begitu kan? Baiklah setidaknya saya tidak salah ambil langkah memutuskan seorang PELACUR," ucap Darren menekan kata pelacur tersebut.

Plakkk

Sebuah tamparan mendarat dipipi Darren.

"Kenapa? Anda kan pelacur." lanjut Darren

"Jaga mulut anda!" Ucap Vanesa tidak terima

"Maaf, tapi saya mengatakan sebuah kenyataan," ucap Darren menyunggingkan seulas senyum diwajahnya.

"Cabut," ajak Darren kepada Axel.

Darren berjalan melewati pasangan tersebut lalu berbisik pelan ditelinga Vanesa.

Darren tersenyum sinis,"Selamat bersenang senang wanita murahan"

Hello!!!
Are you okayy???
Gimana gimanaa???
Jangan lupa vooment ❤️❤️❤️
Lvyuu

Thank, u
Support me gaiz!!!

The Cold Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang