"Aih, ganteng banget anjoy." Ucap Selena menatap ponselnya.
Selena menatap foto foto Darren yang dipost di Ignya.
"Woi, ti ati. Entar ketauan," bisik Adriana.
Kelas mereka sedang melakukan pembelajaran, dan Selena diam diam memainkan ponselnya.
"Iya," balas Selena.
Bu Tatik menerangkan materi biologi kepada kelas Ipa10
"Ekhhm," Bu Tatik berdehem dan menoleh kearah Selena
"Len, len." Adriana menyikut Selena tapi Selena tidak menggubrisnya.
"Lennn" bisik Adriana lebih keras.
"Apaansih, ganggu banget." Kata Selena yang masih asik menatap ponselnya.
"Lenn, ituuu." Kata Adriana memberi kode.
Selena menoleh kearah bu Tatik yang sedang menatap tajam kearahnya.
"Selena Zamora, tolong keluar kamu dari kelas saya." Titah bu Tatik, "Kamu masih baru beberapa bulan berada disekolah ini sudah berulah"
"Sialan, mampus gue." Selena menepuk jidat merutuki dirinya.
"Iya bu," ucap Selena takut takut dan bangkit dari duduknya menuju keluar kelas.
"Sial!" Selena mengumpat
"Daripada diliatin anak anak lain, gue pergi ahh", "bodo amatlah sama bu Tatik" ucap selena.
Selena berjalan kearah taman sekolah, dia duduk dibangku besi yang sudah berkarat ditaman.
Angin semilir berhembus membuat bulu kuduk Selena naik.
"Disini angker loh" Suara bariton terdengar dibelakang Selena.
Selena terpelonjak kaget, dan menoleh kebelakang.
Dia melihat seorang pria tersenyum simpul kearahnya.
"Ngapain?" Ucap pria itu lalu duduk disamping Selena.
"Ehh, kak Distra," ucap Selena canggung.
"Jawab dulu," ucap Pria bernama Distra tersebut.
"Dihukum kak," ucap Selena malu.
"Dihukum siapa?" Tanya Distra.
"Bu Tatik, kak." Ucap Selena.
"Sama, saya juga dihukum." Ucap Distra.
Selena mengerjap, heran. Seorang ketua osis Distra Dirgantara yang berwibawa, famous, pintar bisa juga dihukum.
"Kenapa?" Tanya Distra,"heran ya?"
"Eh, iya kak. Aneh aja," ucap Selena seadanya.
"Saya juga manusia, jadi wajar kalau melakukan kesalahan. Yang ga wajar itu melakukan kesalahan berkali kali apalagi hal itu kesalahan yang sama," ucap Distra.
Selena hanya mengangguk setuju dan tersenyum.
"Sebentar lagi istirahat, gimana kalau kita kekantin?" Usul Distra.
"Eh, tapi kak" ucap Selena bimbang
"Kamu takut? Tenang aja," ucap Distra
Selena hanya mengangguk patuh dan mengikuti Distra.
Diperjalanan menuju kantin tidak ada percakapan apa apa, hanya derap langkah kaki yang terdengar kesemua penjuru lorong.
Distra menoleh kebelakang, "kenapa jalan dibelakang aku?"
"Gapapa kak, ga enak aja." Ucap Selena.
"Sini jalan disamping aku, santai aja kali," ucap Distra.
***
"Kamu mau saya pesanin apa?" Tanya Distra.
"Apa aja deh kak," ucap Selena.
"Oke," ucap Distra pergi ketempat jualan teh Melati.
"Eh, si aden. Mau dibuatin apa?" Kata teh Nunung ramah.
"2 mangkuk bakso, sama es teh nya 2 ya teh," ucap Distra.
Teh Nunung hanya mengagguk lalu pergi ke belakang membuatkan pesanan seorang ketos berwibawa. Distra
Distra kembali dan duduk dihadapan Selena, dia sesekali manatap intens gadis itu. Merasa ditatap, Selena hanya membuang muka merasa awkward.
"Kamu suka sama Darren?" Distra kembali membuka obrolan
"Ehhh," Selena terkejut.
"Iyakan?" Tanya Distra.
"Aku sendiri juga gatau kak," jawab Selena.
"Dia orangnya aneh, sulit ditebak." Ucap Distra.
Selena hanya diam mencerna perkataan Distra, "aku akan berjuang kak," ucap Selena optimis
Distra hanya manggut manggut.
"Kamu nanti siang pulang bareng siapa?" Tanya Distra
"Sama Anna kak," ucap Selena.
"Pulangnya sama saya yuk." Ajak Distra.
Selena mengerjap, jujur dia pernah suka sama Distra pada waktu MOS. Karena dia salah satu pembimbing kelompok Selena. Tapi sekarang perasaan itu sudah sirna, Selena telah menemukan seseorang yang menarik perhatiannya.
"Eh, gausah repot repot kak. Lagian ga enak ninggalin Anna pulang sendirian," ucap Selena tak enak.
"Itu urusan belakangan, yang penting kamu mau pulang bareng saya," ucap Distra.
"Iya deh kak, makasih." Kata Selena tidak enak.
"Yaudah, makan. Biar cepet kurus," canda Distra.
Selena tertawa renyah.
"Kamu cantik, tapi di hati kamu bukan aku." Batin Distra.
Halohaaaa...
Dont forget to VOOMENT.Salam, Tari

KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Most Wanted
Storie d'amoreBukan hatimu yang dingin, tapi otakmu yang terus kau perintah untuk tidak membuka hati kepada siapapun.