part 7

1.2K 145 20
                                    

Sudah dua hari Rey tidak sekolah, dan sekarang akhirnya Rey sekolah juga, seperti biasa ia akan menunggu Venus di depan rumah, toh pasti Venus bakalan nebeng mobil Rey.

Setelah menunggu kurang lebih 20 menit, Venus berlari ke arah mobil Rey dengan tidak memakai alas kaki, sepatu yang seharusnya sudah ia pakai malah Venus tenteng di tangan. Sudah dipastikan kalau Venus terlambat.

"Duh Rey, Sorry lama ... Telat Gue," ucap Venus sambil mengatur nafasnya, karena lelah berlari dari kamar ke rumah Rey.

"Makanya jangan suka nonton drakor sampe malem, nih akibatnya, bangun kesiangan." ujar Rey, Venus langsung memasuki mobil Rey, diikuti pula oleh siempunya mobil.

"Iya deh iya, maaf. Abisnya gimana ya Oppa-Oppa korea tuh bikin Gue kecanduan nonton drakor." ucap Venus dengan senyum sumringahnya.

"Dasar bucin," gumam Rey, namun masih bisa Venus dengar.

"Gue denger ya Lo ngomong apa. Biarin Lo mau bilang Gue bucin kek, buncit kek bodo amat. Gak peduli Gue," tangan Venus dilipat didepan dada dengan bibir yang ia manyunkan.

"Udah, gak usah manyun gitu. Jelek,"

"Tuh kan ya, Lo tuh emang dasar nyebelin."

"Kok?" Rey memandang Venus heran.

"Cewek tuh kalo lagi ngambek dipuji kek, lah ini malah dikata-katain."

Karena gemas melihat Venus yang dalam mode ngambeknya, Rey pu mencubit pipi Venus gemas.

"Aww! Sakit Rey," Venus memegang pipinya yang terasa panas akibat dicubit Rey.

"Nih, Gue tau Lo belum sarapan pasti." Rey menyodorkan sebuah kotak bekal yang isinya dua potong sandwich yang sudah Bi Retno siapkan untuk Rey.

"Ihh. Tau aja sih kalo Gue kelaparan, Lo emang the best deh."

"Keliatan dari muka Lo, kayak belum nemu makan sebulan tau gak." ucap Rey sambil terkekeh.

"Sialan Lo." Venus memukul pelan tangan kiri Rey.

***

Saat ini Rey sedang asik membaca buku disebuah kursi panjang dibawah pohon yang rindang. Hari ini guru sedang mengadakan rapat rutin, guru hanya memberikan tugas. Karena otak Rey yang encer jadi tugas itu sudah terselesaikan dengan cepat dan mudahnya.

Daripada bosan dikelas, maka Rey memutuskan untuk membaca buku di taman belakang sekolah. Tidak ada Venus, mungkin sedang asik mencontek.

Dari belakang, ternyata ada yang sedang memperhatikan Rey. Dia adalah Deon, musuh besar Rey yang sangat Rey benci begitu pun sebaliknya.

"Lo ngapain sih liatin dia terus?" tanya Ben, salah satu teman Deon.

"Lo pasti tau apa isi otak Gue. Kali ini, Gue mau kasih perhitungan ke dia." Deon menyunggingkan bibirnya.

"Sekarang apa yang bakal Lo lakuin ke dia?"

"Lo liat aja nanti." senyum smirk tercetak diwajah tampan Deon.

Tidak lama kemudian, dari arah lain Venus datang menghampiri Rey dengan senyum yang selalu memberi keceriaan.

"Rey! Aku cariin ternyata kamu disini." seru Venus sembari duduk di sebelah Rey.

"Emang kamu mau ngapain nyariin aku?" tanya Rey santai.

"Ya emangnya gak boleh aku nyariin kamu?" ucap Venus, tangannya usil mencubit pipi Rey gemas.

Don't Leave Me (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang