✔4

1.6K 171 6
                                    

MY BIAS IS MY HUSBAND

"Yeri pulang..." ucap Yeri dengan malas.

"Baru pulang!." jawab seorang wanita paruh baya dari dalam rumah.

Yeri hanya diam saja tak menanggapi apa yang di ucapkan Ibu tirinya tersebut, gadis itu hendak berlalu dan pergi ke kamarnya, namun suara Wili lagi-lagi membuatnya hampir naik pitam.

"Kalo ada orang tua ngomong tu dijawab! Emang lo bisu!." ucap Wili lalu menghampiri Ibunya yang sedang berdiri dihadapan Yeri.

"Dari mana saja kamu jam segini baru pulang." ucap Siska Ibu tiri Yeri.

"Jawab!." bentak Wili.

"Aku tadi mampir ke rumah temanku untuk menyelesaikan tugas." jawab Yeri malas lalu pergi meninggalkan Siska dan Wili di depan rumah.

"Tugas! Ck, lo kan udah lulus, kenapa masih ada tugas." cibir Wili yang bertujuan untuk menyindir Yeri.

"Benarkah itu!." sahut Siska geram.

"Iya." jawab Yeri santai.

"Maa... Bicaralah pada Papa, jika Yeri lulus lebih dulu dariku siapa yang akan membantu ku bersenang-senang, Ma." bujuk Wili pada Ibu nya.

"Mama akan bicara pada Papamu nanti, dan Mama akan bicara padanya supaya menunda kelulusan anak ini, yang jelas kita urus anak ingusan ini dulu, supaya dia tidak melawan dan mengabaikan kita seperti tadi." ucap Siska pada anak nya Wili.

"Maksud kalian apa?." ucap Yeri yang samar-samar mendengan percakapan Ibu dan anak tersebut.

"Menurutmu?." jawab Wili.

seketika Wili menjambak rambut Yeri dengan kasar dan tanpa ampun, "Rasain ini!." ucap Wili, "Gara-gara lo ikut ujian itu, gue jadi dapet nilai jelek dan mendapatkan tamparan dari Papa!." lanjut Wili.

"Tapi itu resiko lo, dan bukan urusan gue." jawab yeri sembari meringis memegang rambutnya yang masih di jambak kasar oleh Wili.

"Masih berani menjawab!." ucap Siska lalu membantu anaknya untuk lebih menyiksa Yeri, "Rasakan ini!" lanjut Siska.

Plak! Bugh! Plak!

Yeri disiksa habis-habisan oleh Ibu dan saudari tirinya, Yeri tidak melawan walaupun sebenarnya dia ingin sekali membalasnya.

"Ayo tinggalkan dia." ucap Siska pada anaknya Wili yang masih menenggelamkan wajah Yeri di bath up kamar mandi.

"Ayo, Ma." jawab Wili.

Yeri terkapar lemas di lantai kamar mandi, gadis itu sudah tidak punya kekuatan untuk berdiri dan berbicara, "Hiks... Hiks... Hiks... Mama..." isak Yeri di dalam kamar mandi.

Yeri menangis sejadi jadinya, dia hanya merutuki nasibnya yang bertambah buruk setelah Papa dan Mama nya berpisah. Dengan kekuatan yang masih tersisa, Yeri pergi menuju lemari untuk mengambil kotak p3k.

"Gue harus kuat." kukuh Yeri.

Yeri mengobati luka-luka lebamnya sendiri sambil terisak dalam tangisnya. Untung kamar yang Yeri tempati kedap suara jadi isakan nya tak terdengar sampai keluar kamar.

MY BIAS IS MY HUSBAND [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang