Kring kring kringBel istirahat penanda usainya sesi perkenalan tiba. Kini waktunya memperkenalkan perut pada makanan yang dijajahkan dikantin, mungkin begitu pemikiran murid baru di SMK Garuda Raya ini yang dengan semangat keluar kelas memasang wajah berseri.
Kyla dan Gatha berdiri disudut kantin memandang warung warung kantin dengan jajanan yang membuat perut makin keroncongan.
"Lu mau beli apa?" Tanya Gatha kepada Kyla yang masih sibuk melihat apa yang enak untuk dimakan.
"Hm apa ya, bingung gua," Jawab Kyla.
"Lu mau makan apa?" Sambung Kyla lagi.
"Hmmm, kayanya bakso kane." Kata Gatha sambil senyam senyum membayangkan bakso.
"Oke gua juga ya bakso 1, jangan pake micin,"
"Yaudah gua beli bakso, lu cari tempat sana." Kata Gatha lali bersemangat menuju warung Mas pur si penjual bakso.
Kyla melihat lihat tempat duduk kantin yang sepertinya sudah penuh dengan orang, lalu dia melihat 1 meja yang hanya diduduki oleh 2 laki laki, dengan semangat dia ke meja itu untuk duduk dan makan bersama Gatha.
"Boleh duduk disini ng...." Ucapan Kyla terputus saat tau siapa yang saat ini dia tanya, dan ternyata itu adalah Nathan yang menatapnya dengan tatapan 'Dingin' sehingga membuat Kyla mematung.
"Eh iya, duduk aja sini. "Kata William ramah.
"Thank you ya...."
"Lo gak inget nama gua? astaga parah banget, padahal gua tadi baru minta tanda tangan lu loh," Kata Willi memasang muka kecewa.
"Ya maap ya, gua pikun emang. Maap banget nih," Kata Kyla meminta maaf.
"Santai aja lagi, lagian gua cuma becanda. Oiya nama gua William Yonathan, panggil aja Willi,"
"Willi willi lop yu," Jawab Kyla disambut tertawaan dari Nathan yang sontak membuat kaget William sekaligus Kyla.
"Anjir nama gua tercemar." Kata William.
"Ini manusia batu bisa ketawa juga ternyata, gua kira bisu ini orang saking pendiemnya." Batin Kyla sambil menatap Nathan yang kemudian berwajah dingin seperti biasanya.
"Kenapa lu ngeliatin gua? nge fans?" Kata Nathan kepada mereka dijawab putaran mata ala Kyla dan Pura-pura muntah ala William.
Tiba-tiba Gatha datang dengan nampan berisi bakso dan aqua botol dingin yang mrnyejukan mata. Sontak hal itu membuat Kyla langsung bergeser agar Gatha bisa duduk di sampingnya.
"Makasih Gatha," Kata Kyla.
"Yoo."
Mereka pun berdoa dan makan dengan khyusuk,
"Oiya, nama lu siapa deh?" Tanya Gatha tiba-tiba pada Nathan dan hanya dibalas lirikan olehnya lalu melanjutkan makannya.
"Emang pendiam dia kaya batu, batu aja kayanya sependiam dia," Kata william lalu melanjutkan makannya.
Suasana dimeja kami makin sunyi, hanya ada suara dentingan garpu, dan sendok yang menabrak mangkuk. Setelah selesai, mereka pun kembali ke kelas untuk melanjutkan masa ospek mereka.
"Gath, gua ke toilet dulu ya. lu duluan aja," Kata Kyla pada Gatha.
"Iya, jangan lama-lama ya La," Kata Gatha dibalas angukan oleh Kyla, lalu dengan tergesa-gesa pergi ke toilet yang tak jauh dari kantin.
Skip
Setelah selesai Kyla pun cuci tangan di wastafel yang terletak diantara toilet perempuan dan laki-laki dan membenarkan penampilannya. Saat dia mengaca di kaca yang kabur karena kotor, dia melihat pantulan di belakangnya seperti ada orang yang berdiri di belakangnya, dia pun berbalik ke arah orang itu dan terkejut dengan siapa yang di belakangnya dan secara tidak sengaja menyipratkan air yang ada ditangannya ke arah orang itu. Karena terkejut membuat kaki Kyla rasanya lemas dan hampir jatuh tapi ditahan oleh tangan yang memegangi kedua legannya.
"L-l-lu...." Kata Kyla terbata-bata sambil memandang (lagi) mata kelam itu.
"Hati-hati dong," Kata Nathan.
"Maafin gua, gua gak ta--"
"Heh siapa itu berduaan di wastafel?!" Ucapan Kyla terputus oleh teriakan kaka kelas yang kemungkinan anak osis tersebut, lalu dengan cepat Nathan menarik tangan Kyla dan berlari ke gudang untuk bersembunyi.
"Haduh kemana lagi itu anak, awas aja kalo kena," Kata kaka kelas tadi yang mencari keberadaan Nathan dan Kyla.
Kyla dan Nathan hanya bisa menahan nafas sambil sesekali berpandangan 'panik' karena takut ketahuan oleh kaka kelas tadi. Nathan dan Kyla berusaha mengintip lewat celah celah pintu gudang sambil membungkam mulut mereka sendiri.
Ketakutan mereka mereda saat bayangan kaka kelas tadi pergi menjauhi gudang, dan dibalas helaan nafas panjang pertanda 'lega'. Dan sisa mereka dengan keringat yang mengucur didahi mereka. Mereka pun keluar dengan hati-hati daei gudang tadi.
"Maaf banget ya buat yang tadi, plus makasih banget udah nolongin gua," kata Kyla sambil membuat pose meminta maaf.
"hm," balas Nathan singkat.
"Heh Kalian!"
"Mampus," batin mereka berdua dengan wajah panik.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku, Kamu, dan kenangan
[Chapter 2 End]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf banget yaa, aku bulan Maret ini penuh dengan ujian, dan bulan April lanjut ujian huhu, semoga kalian suka dengan ceritaku, maaf buat Typonya, dan Terima kasih sudah mampir dan membaca🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan Kenangan
Teen FictionIni kisah ku dengan dia yang sedingin es batu.