"Lepas." Perintah Nathan masih dengan nada normal."Lepas gua bilang," Kini suaranya meninggi sedikit.
"GUA BILANG LEPAS, MANDA!" dan akhirnya membentak Manda.
Tangan dia ngelepasin jambakan rambut tadi dan berlari sambil menangis diikuti segerombolan gengnya yang ternyata nungguin di meja yang paling deket sama koridor
Oh shit, ini bakalan jadi pertanda buruk.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Nathan POV
Situasu makin buruk setelah Manda pergi, emang dia itu perusuh gak dirumah gak di sekolah pokoknya dia itu perusuh dalam hidup gua. Itu yang bikin gua benci sama Manda.
Gua liat Kyla yang sekarang sedang merapihkan rambutnya setelah dijambak oleh Manda, sambil nunduk pertanda malu, bikin gua makin merasa bersalah ke dia.
Gua memutuskan untuk tarik Kyla dan membawanya ke atap sekolah yang sepi untuk menenangkan kyla sekaligus meminta maaf. Walaupun notabennya bukan kesalahan gua, tapi jelas ini karna gua dia terbawa masalah ini.
Saat itu Kyla meronta meminta genggaman pada tangannya dilepaskan, akhirnya gua lepaskan sambil melihat wajahnya yang memerah karena marah.
"Gua minta maaf la," Kata gua, namun hening, suasana malah sepi tanpa suara hanya ada helaan nafas Kyla disana.
"Gua pernah ada salah apa sih di lu sampe lu giniin hidup gua?" Katanya dengan nafas memburu dan air mata menggenang.
"Gua gak pernah ada niat sedikitpun buat nyeret lu dalam masalah ini La, percaya sama gua,"
"Percaya? Percaya lu bilang? Gua dipermalukan di depan semua murid dan masih bilang 'Percaya sama gua'? Lo pernah mikir gak si gimana jadi gua? Harusnya lo itu diem aja, gak usah belain gua, itu malah memperkeruh suasana! Ngerti gak lo!" Katanya dengan nafas memburu, gua cuma bisa genggam tangan gua kuat-kuat.
"Dan satu hal lagi ya Tan, gua gak mau dikasihani sama lo, jangan jadi pahlawan kesiangan yang malah bikin gua diburu sama gengnya Manda, puas lo sekarang?" Sambung Kyla lalu berlalu pergi dari hadapan gua, dan gua cuma bisa mengusak kepala gua.
⚫⚪⚫⚪⚫⚪⚫⚪⚫⚪
Setelah kejadian itu, gua turun dan masuk kelas, disana gua ngelewatin meja Kyla yang hanya duduk sambil mainin game dihpnya, lalu gua duduk ditempat gua dan gak lama anak Osis datang, dan gak ada Manda disana yang bikin gua seneng banget, akhirnya ada 1 hari dimana gua gak liat tampang dia yang bikin gua najk pitam.
MPLS berlanjut hingga test untuk masuk kelas, dari favorite, menengah, sampe ke kelas yang paling jelek menurut guru. Kita kerjain test itu dalam waktu 2 jam, harusnya kita kerjain besok tapi berhubung ada acara ldks untuk osis kelas 11, dan 12 maka dipercepat jadi 2 hari saja dan besok penentuan kelas baru.
Suasana hening, hanya ada suara pensil yang mewarnai bulatan kertas ujian, dan setelah selesai kami dipersilahkan mengumpulkan dan diizinkan untuk pulang.
Gua menaruh kertas soal dan jawaban ke depan meja dan mengambil tas, lalu berlalu keluar, diikuti William di belakang gua.
Semuanya mengerjakan dengan serius, sampai satu persatu murid mengumpulkan dan hari sudah mulai siang dan bangunan sekolah yang sudah mulai kosong karena jam pelajaran dipercepat untuk kelas 11 dan 12 karena ada rapat guru.
Satu persatu murid keluar, terisa Kyla dengan keringat yang mengucur didahinya. Gua yakin, dia gak sempat belajar karena test ini dadakan dan baru diberitahu pada kami tadi sehabis istirahat.
Gua cuma bisa liatin Kyla dari balik kaca dan menunggu dia untuk meminta maaf kembali.
Beberapa menit berlalu, akhirnya Kyla keluar dengan keringat yang mengucur di dahinya. Saat dia keluar, gua menarik tangan dia dan membawa dia ke belakang sekolah. Tangannya meronta-ronta minta dilepaskan, namun gua gak mau salah paham ini makin merembet kemana-mana.
"Ada apaan lagi si?" Katanya sambil melepas paksa tangan yang tadi gua tarik.
"Gua minta maaf."
"Minta maaf? Gua gak ngerti maksud lo apa, udah deh ya gua sibuk, gua mau pula--"
"Manda itu sodara tiri gua," Kata gua memotong ucapan Kyla, lalu dibalas Pelototan pertanda kaget.
"Hah? Sodara tiri?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku, Kamu dan kenangan
[Chapter 5 End]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hulla, cover cerita dari aku, kamu, dan kenangan aku ganti yaa temen- temen, semoga suka. Terima kasih sudah baca🙏 xoxo❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan Kenangan
Teen FictionIni kisah ku dengan dia yang sedingin es batu.