| 01 | New Personality

42 9 7
                                    

"Kenangan itu masih suka datang dan menyapaku, meski orangnya telah pergi jauh dari hidupku." -

💎💎💎

🎵Walau kau menghapus

Menghempas diriku

Mengganti cintaku..

Semua tak mampu hilangkan cinta

Yang tlah kau beri🎵

Lantunan lagu yang belakangan ini selalu menjadi favorit Meira mengalun indah dari ponsel nya. Lagu yang selalu menjadi teman di kesendiriannya. Lagu yang menjelaskan bahwa setiap orang, mempunyai cara nya sendiri untuk mencintai.

Disinilah ia berada, di Cafe mini seberang sekolah sambil menunggu kedatangan orang yang meneleponnya setengah jam yang lalu. Menatap derasnya hujan dibalik kaca cafe, sambil mendengarkan musik lewat earphonenya. Suasana yang tenang dan nyaman seperti ini, membuat Meira melupakan sejenak masalah yang sedang ia hadapi belakangan ini.

"Maaf, hujannya deras banget. Om jadi kejebak macet tadi". Suara berat seorang pria berkemeja biru yang baru saja duduk di kursi sampingnya itu membuat Meira menolehkan kepalanya.

"Basah semua ini," pria itu kini meletakkan jaket kulit yang sedari tadi ia pegang diatas meja, "Mobil Om mogok. Aki nya bermasalah lagi, jadi om lari dari pertigaan depan, basah semua deh".

Meira hanya tersenyum tipis. Ia tahu betul, pria disampingnya ini, memang cukup bawel untuk ukuran pria biasanya. Namun, Meira sangat sayang padanya. Karena, cuma om Ferdi, keluarga yang masih ia punya selain Veira, kembarannya.

Setelah selesai dari kesibukannya melipat jaket, pandangan Om Ferdi kini beralih kesamping. "Bagaimana seminggu ini? Berhasil?"

Pertanyaan itu membuat Meiea menghela napas berat sambil kembali menatap hujan dibalik kaca Cafe, "Yaa begitu Om. Terkadang aku suka risih sama perlakuan para fanboy nya Veira. Kayak hari selasa kemarin, mending deh om sekedar nyapa biasa atau minta foto. Mereka fanatiknya kebangetan, masa kaos kakiku yang sebelah diambil sama mereka."

Om Ferdi melongo tidak percaya," Hah? Gimana ceritanya bisa diambil?"

"Jadi, waktu aku ke lab komputer, aku kan ngelepas sepatuku. Karena sepatuku basah, abis kecebur becekan, ntar kalo aku bawa masuk bisa kena omel bu Linda. Kaos kaki nya aku masukin didalam sepatu. Waktu aku keluar dari lab, kaos kakiku yang sebelah udah raib kemana tau. "Cerita Meira panjang lebar.

Om ferdi hanya menatap Meira sambil menunggu gadis itu melanjutkan ceritanya.

"Dan Om tau ga si, ternyata kaos kaki aku ada dimana? Ada cowok kelas sebelah yang ngambil, aku tau dari temanku."

Om ferdi menautkan alisnya, "buat apa dia ngambil kaos kaki kamu?"

"Dia selfie dengan gaya alaynya sambil nyium kaos kaki aku, terus diposting di sosmednya! Ihh, sumpah deh Om, aku kesel sendiri kalo inget itu. Ada aja spesies kayak begitu, ih" Jawab Meira sambil memasang wajah geli.

Ada jarak sebentar, sebelum akhirnya Om ferdi tertawa mendengarnya. Seumur-umur ia menjadi manajer Veira, ini pertama kalinya ada kejadian seperti ini.

EscolhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang