"Lepas!" sentak Nana berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman tangan Chiba. Pemuda bersurai pirang itu mengerling tangan kekasihnya yang mulai memerah, segera ia lepaskan karena tak tega. Tak ada maksud untuk menyakitinya. Nana memandang kesal seraya memegangi pergelangan tangan kirinya.
"Aku mohon, dengarkan aku dulu ...," pinta Chiba dengan tampang memelas dan menggemaskan bagai anak kelinci minta wortel. Apalagi gigi depannya memang sedikit maju, Nana yang melihatnya sedikit terpukau. Sayang, kebenciannya menutupi fakta ketampanan sang belahan jiwa.
Nana kembali merengut dan melirik sinis. "Nggak ada yang bisa kita bicarakan lagi!"
"Nana-chan, onegai ...."
Tubuh gadis cantik itu bergetar, lantas menundukkan kepalanya. Nana meneteskan bulir bening yang telah terbendung di kelopak matanya. Merasa dikhianati, hatinya begitu tercabik-cabik. Emosinya yang masih tinggi, membuatnya melampiaskan perasaannya dengan memukul dada Chiba berkali-kali. "Tega kamu! Tega! Kamu udah bohongin aku!"
"Aku ... aku nggak bermaksud begitu. Aku cuma ...," sahut Chiba berusaha menjelaskan, tapi lidah terasa kelu.
Nana tak sanggup menunggu lebih lama lagi. Kemarahannya semakin memuncak. "Udah cukup! Aku nggak mau dengar lagi! Dasar penipu! Apalagi kamu ... kamu itu om-om! Jijik tau nggak!" omelnya seraya bergidik ngeri, mengingat lelaki yang dikiranya masih remaja ternyata jauh lebih tua darinya.
Chiba merasa dirinya terhantam oleh batu yang sangat besar bagai kera sakti kejatuhan tangan Budha. Jantungnya sakit, dada sesak, tubuh bergetar, wajah pucat dan kepalanya pusing. Ia terhuyung ke belakang, tapi berusaha menyeimbangkan dirinya. Tak menyangka, bunga hatinya bisa berbicara seperti itu. Meski ia tahu, hari ini pasti akan terjadi. Nana menatapnya dengan mata merah penuh amarah. "Mou wakaremashou!"
Jeder!
Seolah terdengar suara petir yang memekakkan telinga, membuat tubuh Chiba menjadi kaku. Nana menggigit bibirnya lalu segera berbalik, berjalan cepat meninggalkan sang mantan. Kaki pemuda itu terasa sangat berat untuk melangkah. Ia hanya mampu menjulurkan tangan dan berusaha memanggil dalam keputusasaan. "Nana-chan! Nana-chan!"
Bersambung~
Note:
~(-chan)= panggilan akrab yang ditujukan pada perempuan
~Onegai = tolong / please
~Mou wakaremashou = ayo kita putus
Main Cast:
1. Yudai Chiba, seorang asisten detektif (30 th) yang menyamar menjadi anak SMA (17 th) untuk menyelidiki kasus. Ia terjebak perasaan pada gadis muda - Nana.
2. Komatsu Nana, seorang gadis SMA (17 th) yang cantik, primadona sekolah tertarik pada anak baru - Chiba.
3. Nakajima Kento, seorang lelaki SMA (18 th) yang tampan, bad boy, menyukai juniornya - Nana. Tidak suka dengan Chiba karena menjadi saingannya dan mencurigai sesuatu.
Additional Cast:
1. Yoshizawa Ryo, seorang lelaki SMA (17 th) yang polos dan sedikit bodoh. Tertarik pada murid baru - Chiba sebagai teman main.
2. Nakagawa Taishi, seorang lelaki SMA (17 th) sama polosnya dengan Ryo. Mereka berdua adalah sahabat sebelum bertemu Chiba.
Published 17 Maret 2019
Edited 2 Maret 2020Nb: boleh dong, follow akun instagram Izumi ya ... di @yamashitaizumi4 makasih :3 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Umurku 30 Bukan 17 (Tamat)🌹
FanficChiba adalah seorang asisten detektif yang memiliki misi mencari pelaku kekerasan fisik yang dicurigai berada di SMA Suzuran. Dalam misinya, Chiba terpaksa menyamar menjadi anak SMA dan terlibat asmara dengan seorang gadis cantik, Nana. Sayang, gadi...