Jealous?

1.4K 151 17
                                    

Diperjalanan Yoongi berbicara dengan masih menatap jalanan kota.

"Besok kau bisa langsung bekerja!"- Yoongi.

***

"Ha? aku bahkan tidak tahu harus melakukan apa? dan besok aku sudah harus bekerja?! Apa kau sudah benar-benar sakit tuan Min?"- ucap Jihyo masih dengan susah payah menahan amarahnya saat ini,

"Ya ya, besok pagi-pagi aku akan mengirim apa saja yg harus kau kerjakan lewat e-mail ku, malam ini tidurlah, aku tidak ingin melihatmu terlambat lagi besok!" Ucapnya tegas.

"Huh! Baiklah"

"Dan sekarang kau boleh turun."

Jihyo yg sedari tadi diajak berdebat tidak menyadari bahwa dirinya sudah berada didepan pagar rumahnya saat ini.

"Eeh? bagaimana kau tahu alamat rumahku?"

"Sudah jangan cerewet, ini sudah larut malam kau harus masuk, atau tidak sama sekali!" Ucap Yoongi penuh penekanan membuat Jihyo sekali lagi merinding dibuat oleh simuka pucat ini.

***

Ting!

Ting!

Ting!

E-mail messege in
from : minyoongisuga@gmail.com
To : Jihyopark_@gmail.com

Daftar keperluan yg harus dibawa :
1. Dirimu!
2. Bekal makan siang
3. Alat tulis

Daftar yg harus dilakukan :
1. Berpakaian sopan
2. Jangan terlalu cantik
3. Jangan menggoda laki-laki lain
4. Jaga pandangan
5. Mengurus Tuan Min dengan benar
6. Memberiku nasihat jika aku salah
7. Tidak membantahku
8. Selalu menurutiku
9. Jangan pernah mengeluh dan,
10. Bersikap manislah padaku.

Sisanya bisa kujelaskan dikantor nanti- Min Yoongi.

Jihyo tersenyum membaca setiap kata2 yg dikirim oleh pria dengan mata sipit itu, siapa lagi jika bukan Min Yoongi,

Tunggu dulu, apa baru saja Jihyo tersenyum?? haha itu mungkin hanyalah khayalan konyolnya saja, mana mungkin seorang Park Jihyo bisa tersenyum hanya dengan perlakuan bodoh si tuan Min ini, belum lagi dia sekarang menjadi kesal karena baru menyadari isi dari e-mail tersebut, hei! Dirinya seorang psikolog! Orang tuanya bahkan dengan susah payah menyekolahkan nya, dan sekarang ia malah harus menjadi orang yg harus menuruti kemauan si  muka pucat Yoongi begitu? jangan harap tuan Min, mungkin ia bisa saja membalasnya dengan seribu kali lebih menyakitkan daripada ini >_<

Jihyo kembali membaca isi teks tersebut dan hanya bisa mengumpat dalam-dalam karena hal tersebut.

Jihyo berlari kebawah dan segera memasak untuk bekal makan siangnya yg harus ia bawa, mungkin beberapa potong kimbab dengan sosis yg ia tumis serta sandwich bisa memenuhi perutnya siang ini, setelah semuanya beres iapun bergegas mandi dan tak lupa menyiapkan alat tulis permintaan Yoongi dan segera mengunci rumahnya karena orang tuanya yg memang sedang pergi kerumah neneknya untuk beberapa hari kedepan.

Jihyo berlari, melewati beberapa gang sempit, dan berakhir dijalan yg penuh dengan anak kecil yg berlarian, Jihyo memang tinggal ditempat yg berpemukiman padat, bukan dengan maksud tertentu, namun ia suka berada dilingkungan yg ramai, seperti saat ini, ia masih saja menegur dan menyapa orang-orang disekelilingnya, ia tak segan-segan berhenti hanya untuk menolong orang yg sedang butuh bantuannya. ia dikenal ramah dan suka membantu, oleh sebab itu wajar saja jika banyak orang-orang yg senang dengan dirinya, apalagi dengan sifatnya yg hangat itu.

Sorry For Loving You (YoongiXJihyo) *HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang