Don't move!

1K 106 2
                                    

Hai hai hai!!!

kembali lagee sama author gajeee

Double up yaaa!!! special karena aku udah ninggalin kalian lamaaaaa banget :v

Please support me with follow and keep voment guys…

so enjoy this absurd story! :D

***

"Akhh! Kau ini sebenarnya bisa atau tidak mengobatinya! Jika tidak biar aku sendiri saja!"

"Kalau kau tidak manja aku sudah daritadi selesai mengobatimu tuan es!"

"Yak! Apa kau bilang?!"

"Sudah diam! Lagian bisa-bisanya kau terkilir saat umurmu sudah menginjak 26 tahun!"

"Aku tidak akkh-- yaish! Pelan-pelan Jihyo-ya!"

"Sudah selesai! sekarang kau hanya perlu memegangi kompresnya!"

Jihyo berjalan menuju dapur untuk membersihkan tangannya setelah mengurut kaki Yoongi,

Batinnya tertawa mengingat saat pria yg sudah ia anggap sebagai beruang kutub itu merintih kesakitan diatas lantai kamarnya sambil memegangi kakinya yg memar.

Flashback on

Cklek

"Kau?"

Jihyo terdiam, sedetik kemudian ia langsung terkikik geli melihat pria bermuka pucat itu merintih memegangi kakinya yg sudah sedikit membiru,

"Yak! Kenapa kau malah tertawa bukannya membantuku!"

"Suruh siapa kau terjatuh! Dan kupikir kau makhluk anti sosial yg bisa mengurus dirimu sendiri bukan?"

Jihyo baru saja ingin meninggalkan ruangan itu saat tiba-tiba Yoongi memanggilnya,

"Jihyo-ya…"

"Apa kau ingin mati huh?"

Yoongi mengatakan dengan suara beratnya, membuat Jihyo sekali lagi merinding dibuat oleh pria itu.

Dengan susah payah ia menelan ludahnya lalu berbalik menghadap pria yg sudah memasang raut wajah yg mematikan menurut Jihyo, dan sebagai seorang psikolog ia tau betul bahwa Yoongi takkan pernah bermain-main dengan ekspresi membunuhnya saat ini.

"Ar-arraseo!" Mau tak mau Jihyo membantu Yoongi berdiri dan memapahnya menuju ranjang nya.

Flashback Off

"Jihyo yaa!!! aku lapar!!"

Lagi-lagi manusia es itu menyuruh nyuruh Jihyo seakan dia adalah seorang pembantu dirumah ini, yah walaupun ia harus membayar balas budi dari Yoongi, tapi ini terlalu tak wajar bukan?

"Ne! Aku kesana!!"

"Kenapa kau lama sekali huh?"

Kalau saja ia tidak sedang sakit mungkin aku akan kembali kedapur dan mengambil pisau untuk mencincang mulut pedasnya itu!- Batin Jihyo.

"Hei! Kenapa kau diam saja?!" Yoongi masih kesal dengan gadis didepannya ini, bisa-bisanya ia tertawa saat ia sedang dalam kondisi seperti tadi!

Ingatkan Yoongi untuk membuat senyuman itu menjadi rengekan untuk seorang Park Jihyo.

"Arraseo! jjah! Ini buburnya, aku ingin mandi dan bisakah kau tidak teriak-teriak? kupingku rasanya mau lepas mendengar suara mu itu!"

Jihyo berlari kecil meninggalkan kamar Yoongi dan memasuki kamarnya sebelum Yoongi sadar akan ucapannya barusan.

Sorry For Loving You (YoongiXJihyo) *HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang