"Aku pikir Jihyo tidak akan menerimanya.."
"Kau selalu saja berpikir negative, biarkan dia berpikir dahulu, baru kau bisa mengambil keputusan itu"
"Geure? baiklah, aku yang akan berbicara padanya.."
"Baiklah, kau pasti bisa membujuknya kan?"
"Ya, mungkin..."
Seseorang menghela nafasnya kasar, sebuah rencana yg ia putuskan jauh-jauh hari kini mulai menjadi bahan pikirannya saat ini,
Cklek..
"Aku pulang…"
Pintu terbuka, menampakkan seseorang yg tengah menjadi perbincangan dua orang yg masih terduduk disofa kecil itu,
Kedua pasang mata tertuju padanya,
Jihyo mengerutkan keningnya bingung, melihat kedua orang tuanya kini memasang raut yg menurut Jihyo, aneh? ya, mungkin itu yg bisa ia gambarkan,
"Jihyo-ya~"
Belum saja Jihyo melangkah dari tempatnya berdiri, sang ibu, Park Mirae, memanggilnya dengan lembut,
Ia menoleh, menghampiri wanita yg selalu menjadi prioritas pertama baginya, ayahnya tetap nomor satu, hanya saja berbeda tingkatan dengan ibunya.
Jihyo duduk disebuah sofa yang diperuntukkan untuk satu orang itu,
Ntah hanya perasaannya saja atau memang hatinya yg menunjukkan tanda-tanda ketidak enakan pada dirinya???
"Aku ingin berbicara padamu" ucap Ibu nya pelan,
Nah benar bukan?
"Ne eomma, katakan saja, kau boleh mengatakan apapun padaku" kini Jihyo yg melembutkan suaranya,
Tangan lembut itu memegang punggung tangan Jihyo, seperti menyebar kekuatan yg ada didalam diri wanita yg hampir menginjak angka 45 tahun itu,
Jihyo semakin dibuat bingung dengan kedua orang tuanya ini,
Mata bulatnya melirik sang ayah yg duduk disebelah ibunya itu,
Dan manik coklat itu menatap kembali sang ibu,
"Aku pikir kami adalah orang tua terburuk didunia ini…"
"Waeyo? kenapa kau berpikir seperti itu bu, apa ada masalah?" kini Jihyo menatap manik coklat yg sama sepertinya,
"Sejak kecil kau sudah menjadi anak yang dewasa, selalu dikelilingi buku-buku yg kau dapat ntah darimana, aku bangga padamu, bangga sekali.. kami hanya bisa memberi mu makan dan sisanya kau mengurus dirimu hingga kau menyelesaikan pendidikanmu, hingga sekarang bahkan kau sudah bisa menghidupi dirimu sendiri dan bahkan membiayai hidup kami juga…"
Park Mirae menghirup oksigen dalam dalam dan hanya membuangnya penuh kesedihan,
"Kau tahu bukan, ekonomi keluarga ini memang sudah tidak bisa ditolong lg, Ada yang kami sembunyikan darimu, kami tidak memberitahu mu karena kami tidak ingin menambah bebanmu lagi, tetapikamitidakbisalagimenyimpanrahasia itu karena masalah ini belum juga dapat kami selesaikan, kami sebenarnya telah lama menjual rumah ini karena sudah banyak terlibat hutang sana sini, dan sepertinya rumah ini tak membantu sama sekali"
Jihyo terdiam, masih tak bisa mencerna kata-kata ibunya kali ini, ntah karena ia yg terlalu lelah atau karena ia tak bisa menerima nya?
"Jadi?" Jihyo bertanya, meski dikata tersebut sudah bisa tertebak adanya getaran yg masih ia tahan sekarang.
"Jadi, kami memutuskan untuk kembali ke Gyeonggi do, kampung halaman mu dan ayahmu, dan berusaha dari nol lg, maaf kan kami Jihyo ya~ aku benar-benar tak bisa berbuat apa-apa lagi, hanya itu yg kami bisa lakukan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry For Loving You (YoongiXJihyo) *HIATUS
FantasíaTak perlu waktu lama hanya dengan menemukan cinta sejati, jika kau yakin hatimu ingin meledak saat kau bertemu seseorang, maka kau berhasil menemukannya.-Min Yoongi. Lakukan sesukamu, aku disini, masih dengan ego ku, maaf, namun aku terlalu sakit un...