PVsT|| 01-Pertemuan

1.7K 166 45
                                    

"Di pinggir kolam ada bebek,
Oi minggir dasar pendek!"
-Ale-

Fenny Gracia gadis dengan tinggi 157 cm tersebut tersenyum manis memperlihatkan gigi kelincinya. Di depan cermin memantulkan dirinya yang cantik dengan seragam putih abu miliknya. Tangannya mengambil jepitan kecil berbentuk kelinci dan memakainya di rambutnya sebelah kiri. Rambutnya terurai menutupi leher jenjangnya yang putih mulus.

"Gak nyangka cakep banget gue gila, produk mama papa emang gak perlu diragukan lagi sekali coba langsung jadi."

Fenny menggelengkan kepalanya, sambil berdecak kagum. Sekali-kali love self  ye kan, percaya diri sama diri sendiri itu gak masalah asal tau batas.

Kaki jenjangnya menuruni tangga dengan hati-hati, berjalan riang menuju meja makan. Senyum manis di bibirnya terukir ketika melihat wanita paruh baya sedang menyajikan berbagai makanan dengan serius.

"Pagi ma," sapa Fenny sambil menyalim tangan wanita di hadapannya.

"Pagi cantiknya mama, sini makan dulu."

"Sure mom, by the way papa kemana ma?"

"Biasa kerja," ucap Farah mama Fenny sambil menyodorkan roti yang sudah di olesi selai.

Fenny menganggukkan kepalanya, sambil menerima roti tersebut dan mengunyahnya.

"Nanti di sekolah jangan nakal, jangan bikin ulah, jangan judes sama orang, jangan pacaran."

Wajengan seorang ibu kepada anak perempuan satu-satunya.

Fenny cemberut lalu mengecup pipi mamanya, "iya mah astaga, udah ya Fenny berangkat dulu."

Farah mengacak rambut Fenny, dan menganggukkan sambil tersenyum manis.

🌴🌴🌴

Disinilah Fenny mengibaskan rambutnya dengan tangan mungilnya sambil menatap horor benda di depannya. "Sumpah ya anjir ini papan pengumuman napa tinggi amat sia, ga sekalian taruh di tiang bendara pak?"

Tiba-tiba bahunya di tabrak oleh seorang laki-laki, sambil menatap Fenny malas.

"Di pinggir kolam ada bebek, oi minggir dasar pendek."

"Dih jerapah bantet, pendek matamu," jawab Fenny sewot.

Siswa laki-laki di depannya mengangkat alis sambil mendengus, "kuker lu ngalangin orang, minggir."

"Jalan ya jalan aja, kaya badan lo lebar bener." Dengan kesal Fenny menginjak keras kaki orang tersebut sambil menjulurkan lidahnya.

Lawan bicaranya tersenyum sinis dan berbalik pergi untuk menemui orang yang menunggunya.

"Tumben lama."

"Sibuk."

"Sibuk ngapain? Bikin anak?"

"Gila Gis, besok-besok kalo pembagian otak dateng biar gak konslet."

"Asu. Dua tiga kura-kura, jangan cari gara-gara!" Jawab Ale sambil menyunggingkan senyumnya.

Agis terkekeh sambil meninju pelan perut teman di depannya.

"Iya sayang."

"NAJIS GIS ANJING."

"Gitu aja baper Vin."

Vincent mendengus kesal lalu menatap Ale jengah, "susah ya temenan sama orang yang jago ngepantun, dikit-dikit pantun."

"Iri bilang bos." Jawab Ale bersamaan dengan Agis.

Sementara Vincent mengelus dada sambil misuh ngabsen nama binatang dengan lancar.

Pendek Vs TinggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang