Part 5

37 1 0
                                    

Halo! Halo! Haaaii!!! 

I'm back guys! Semoga kalian suka 😊😊💕💕



"Kamu suka sama Rafqi?" Pertanyaan dari Arka sukses membuat matanya melotot.

Suka?

"Maksud Abang?" Tanya Kayra balik. "Ya, kamu mungkin suka sama dia?" Kayra menggeleng cepat. "Nggak secepat itu, Bang. Buat menyimpulkan aku suka sama dia!" jawabnya cepat.

Mana mungkin Kayra menyukai seseorang yang bahkan selalu diabaikan, dan tidak begitu peduli pada Kayra. Kayra bahkan tidak pernah menaruh hati pada setiap perlakuan laki-laki yang sering mendekati Kayra. Memikirkannya saja membuat kepala Kayra sakit.

Pergilah jauh-jauh dari otakku Rafqi! Batinnya.

"Kayra ngantuk, mau tidur!" Kepala Kayra kembali berdenyut.

Arka mengelus rambut Kayra sayang. "Kepala Kayra sakit lagi!" rengeknya dengan suara pelan menahan sakit.

"Sebentar Abang ambilkan minyak kayu putih, buat pijat kepalamu." Arka berjalan menuju meja rias Kayra mengambil minyak.

Kembali duduk di samping Kayra, membaringkan kepala Kayra di pahanya. Memijat pelan kepala Kayra, hingga kerutan di dahi Kayra hilang. Suara hembusan napas teratur terdengar dari Kayra. Arka memindahkan kepala Kayra ke bantal agar posisinya lebih nyaman. Menutupkan selimut sampai sebatas bahu Kayra.

"Good Night, Baby! Jangan sakit-sakit lagi!"

****

Kayra kini sudah berada di kampus, dia juga membawa jaket yamg dipinjamkan Rafqi padanya. Tubuhnya sudah lebih baik, hanya sedikit hangat. Arka, Ayah, dan Bunda sebenarnya melarang Kayra untuk masuk kuliah. Tapi Kayra memaksa untuk tetap kuliah, karena ada kuis hari ini. Kuis sendiri itu tidak enak. Membosankan! Lebih tepatnya tidak bisa mencontek, hahaha.

Kayra menghampiri Naira yang sedang belajar, duduk di sebelah Kayra. Meminta sedikit penjelasan mengenai materi yang akan di kuiskan. Kayra lebih mengerti jika dijelaskan langsung dengan teman sebayanya. Itu membuatnya lebih mudah memahami dan mengingat.

Kayra melihat Rafqi masuk kelas berdampingan dengan Acha. Kayra membuang pandangannya ke lain arah, kembali fokus pada ponselnya. Kayra akan mengembalikan jaket Rafqi nanti ketika mata kuliah selesai saja.

Lebih baik fokus belajar untuk kuis, walaupun tidak banyak yang masuk ke otaknya. Tak lama Bu Diani masuk ke kelas. Meminta mahasiswa-mahasiswinya untuk menyimpan seluruh bukunya ke dalam tas.

Seluruh teman-temannya fokus pada soal kuis. Tak terkecuali Kayra dan Naira. Yang benar saja, soal yang diberikan berbeda jauh dengan materi yang sudah Bu Diani ajarkan. Teman-teman di kelasnya sudah mulai berbisik-bisik mengeluh mengenai soal kuis di meja mereka masing-masing.

Kayra menoleh ke arah Naira yang juga terlihat frustasi dengan soal ajaib dari Bu Diani. Bagaimana bisa mendapat nilai bagus kalau soalnya tidak sesuai materi yang sudah dipelajari!

"Saya ke toilet sebentar!" Ucap Bu Diani membuat seisi kelas kegirangan. "Mas, kamu tolong awasi sebentar ya, saya memberikan mereka kuis. Saya mau ke toilet." Ucapnya pada Arka. Beralih lagi pada mahasiswanya. "Yakinlah dengan jawaban kalian, jangan mudah percaya dengan jawaban teman kalian. Jawaban temanmu belum tentu benar!"

Arka menatap teman-temannya ngeri. Wajah frustasi terlihat jelas dari mereka semua. Beberapa ada yang memanfaatkan kepergian Bu Diani, dengan membuka internet untuk mencari jawaban.

Love Story of The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang