Chapter 7 : What's Wrong with Our Family

4.5K 969 29
                                    

Hari sudah beranjak siang ketika Minho sampai di depan rumahnya, setelah membayar si supir taksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah beranjak siang ketika Minho sampai di depan rumahnya, setelah membayar si supir taksi. Pemuda itu langsung berjalan menuju pintu rumahnya.

sembari memijit tengkuknya yang pegal, Minho membuka pintu rumahnya yang tidak terkunci, Minho mengehela nafas. pasti perbuatan Felix yang cerobohnya sering kumat.

Minho segera masuk ke kamar untuk mengganti pakaiannya dengan yang lebih bersih.

'Nak Hyunjin bukan sehari atau dua hari membolos sekolah, jika dihitung dalam waktu satu bulan ini saja, sudah sekitar lima kali dia membolos, saya harap ke depannya kejadian semacam ini tidak terulang lagi'

'tetapi bukan hanya itu saja yang ingin saya bicarakan dengan anda, Felix kemarin memukul salah satu temannya yang memiliki riwayat penyakit hemofilia sampai di larikan ke rumah sakit'

Minho melangkah menuju kamar mandi untuk menaruh pakaiannya ke dalam keranjang cucian, saat melirik ke depan dia menemukan refleksi wajahnya di permukaan cermin, wajahnya terlihat berantakan, lelah dan kurang tidur.

'nak Minho..'

Minho berjalan mendekati cermin tersebut, seiring dengan kalimat bernada simpati dari wali kelas kedua adiknya yang dulunya juga merupakan gurunya semasa SMA terngiang di telinganya.

'saya tahu benar, posisi nak Minho sangat sulit, apalagi nak Minho sendiri yang merawat mereka berdua, tapi tolong di nasehati lagi ya, sekolah tentu paham Felix dan Hyunjin sangat pandai dalam pelajaran dan perihal beasiswa tentu tidak perlu dicemaskan, tetapi jika terjadi kesalahan besar seperti membuat putra perdana menteri terluka, kami takut tidak bisa meneruskan kebijakan beasiswa untuk mereka'

Dingin, kamar mandi tersebut terasa sangat dingin.

Sejak dia kecil, dia ingat kalau hidupnya selalu dikelilingi dua sosok bocah laki-laki yang merupakan adiknya.

tentu Minho ingat kapan dua bocah itu ulang tahun, sepeda pertama mereka, pacar pertama Hyunjin, ciuman pertama Felix, dua adiknya itu menceritakan semuanya padanya.

dan untuk pertama kalinya Minho menemukan ada hal yang ternyata tidak diketahuinya dari kedua adiknya dan itu mengganggunya.

Di tengah lamunannya, Minho teringat kalau wali kelas dari Hyunjin dan Felix tadi juga memberitahunya kalau Felix dan Hyunjin tidak masuk sekolah hari ini.

Yang artinya seharusnya mereka ada di rumah. Minho segera melesat menuju kamar Felix.

dan benar saja, sosok pirang itu berbaring di atas ranjang dengan mata terpejam.

Felix tetsentak kaget saat merasakan sesuatu menyenyuh keningnya, ternyata tangan Minho.

ternyata Felix demam, kemarin Hyunjin sekarang Felix, Hyunjin saja belum jelas kemana perginya sejak kemarin, sekarang malah Felix yang dilihat sekilas saja orang seolah bisa merasakan suhu tubuhnya yang tinggi.

(√) Youngblood [1/2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang