I. Awal Kesalahan

2.1K 168 15
                                    

vote and comment please 💜

***


Jam baru saja menujukkan pukul setengah enam pagi. Bunyi alarm dari ponsel yang bergetar di atas meja menandakan waktu tidur seorang gadis di atas kasur yang terbalut selimut putih itu telah selesai.

Allana hanya bisa mendesah pelan. Jika ia memutuskan untuk melanjutkan lima menit lagi untuk tidur, maka ia harus mempercepat lima menit lainnya di waktu yang lain. Karenanya Allana lebih memilih beranjak dan merenggangkan seluruh ototnya.

Ini bukan sekali dua kali Allana merutuki sang waktu yang terasa cepat sekali berlalu. Semalam ia baru terlelap pukul dua dini hari. Teen's Caffe, tempatnya bekerja, tutup pukul sebelas malam, dan semalam Allana harus menggantikan salah satu teman bekerjanya di cafe untuk piket dikerenakan ibu temannya itu sedang sakit.

Allana mendudukkan diri dikursi meja makan. Memperhatikan Ibu yang sedang membuat kue.

Dirumah sederhana ini Allana hanya tinggal bersama Ibu dan adiknya, Arlan. Ayah Allana sudah meninggal tiga tahun lalu. Semasa hidupnya ayah hanyalah seorang pegawai honor di sebuah SMP, sehingga ketika ayah meninggal ayah tidak meninggalkan apapun yang bisa dijadikan pegangan. Karenanya Ibu harus menjual kue dengan pendapatan yang tidak seberapa.

Beruntungnya Allana karena ia adalah murid penerima beasiswa di sekolah, sehingga ibu tidak terlalu terbebani untuk biaya pendidikan.

"Kamu ganti jadwal piket?" Tanya ibu.

Allana menggeleng, menuangkan air ke dalam gelas di atas meja lalu meneguknya. "Engga. Ibunya Mbak Shintia sakit jadi dia minta tolong ganti."

Ibu mengangguk, kemudian meminta Allana untuk membantunya.

Pintu kamar mandi terbuka beberapa menit kemudian. Arlan keluar dengan handuk putih yang melilit pinggangnya. Saat ini Arlan duduk dibangku kelas 3 SMP. Meskipun baru berusia 15 Arlan sangat dewasa dengan pemikirannya.

"Semalam ada Kak Gio ke sini."

"Ngapain?"

Arlan mangidik. "Pas aku bilang Kakak masih di kafe dia langsung pamit."

###

Setibanya di sekolah Allana memarkirkan motor scooter-nya yang Allana beri nama JB, singkatan dari Justin Bieber

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya di sekolah Allana memarkirkan motor scooter-nya yang Allana beri nama JB, singkatan dari Justin Bieber. Parkiran masih sepi, memperlihatkan kelenggangannya tanpa deretan mobil-mobil mewah yang biasanya Allana lihat sepulang sekolah.

Sebagai murid penerima beasiswa Allana harus tahu diri, setidaknya ia harus mentaatii segala peraturan di SMA Nusa Bangsa agar beasiswanya tidak dicabut.

"Pagi, Pak Ujang." Sapa Allana dengan senyum ramah pada tukang kebun sekolah yang dibalas dengan pujian Pak Ujang yang katanya setiap hari Allana selalu cantik.

Best MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang