Best Mistakes

IV. Konsekuensi

Jangan lupa vote dan comment 💜💜

"Sometimes it's hard to face reality."
-Justin Bieber- Hard 2 face reality-

Hujan turun agak deras malam ini, membasahi permukaan bumi. Membuat Aldo bisa merasakan dinginnya suhu udara di kamarnya yang perlahan merembes memasuki kulit hingga ke tulangnya. Padahal penghangat ruangan sudah di nyalakan.

Aldo membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur, menatap langit-langit kamarnya yang didominasi warna gelap. Sejak kepindahannya ke apartemen Aldo hampir tidak pernah pulang. Setiap malam ia habisi dengan menghibur diri di kelab, lalu memngambil gadis secara random untuk di tiduri.

Tapi tidak malam ini. Katanya seseorang akan datang.

Baru saja menghidupkan pematik untuk membakar rokok di antara bibirnya, ponsel berwana hitam di atas nakas bergetar. Menampilkan notifikasi sebuah pesan.

Arkanino Pratama: Bukan cewek itu yang nyebar foto lo. Ada orang lain.

Tanpa membalasnya atau bertanya siapa tersangka lain, Aldo melempar ponselnya ke atas kasur. Matanya menatap menerawang sebuah figura keluarga di depannya. Foto yang di ambil saat ulang tahunnya yang ke sepuluh dengan hiasan bertema super hero itu menampilkan orang tuanya di sisi kanan dan kiri.

Semuanya di awali dengan bahagia. Hingga suatu peristiwa membuat Papa dan Mamanya yang dulunya bertingkah baik-baik saja beralih menjadi sering berdebat. Sejak saat itu Papanya jadi jarang pulang dan mamanya seoalh sibuk dengan dunianya sendiri. Membuat Aldo yang tidak mengerti apa yang saat itu terjadi merasa di acuhkan.

Hingga kata perceraian yang di ucapkan di depannya saat itu menjawab semua kebingungan Aldo. Sejak itu Aldo mulai mencari kesenangan, memberontak dengan cara menjadi berengsek. Dimulai dari meninggalkan rumah dan tinggal di apartemen lalu menjalani dunia malam yang sudah menemaninya dua tahun belakangan.

Aldo menghela napas kasar. Mengusir semua bayangan buruk itu, lalu melangkah membuka pintu ketika suara bel terdengar.