... Hadeeh...

3.1K 349 31
                                    

New nggak tahu kalau gestur baiknya untuk ngelapin air mata berubah jadi petaka besar. Setelah peristiwa lap-mengelap di undangan adiknya Tay kemarin, New jadi takut ke kampus. Iya, dia masih belum siap untuk pas-pasan sama Tay yang pasti nongkrong di taman kampus sambil main remi sama gerombolannya. 

Senin tiba.

Saatnya New ke kampus. Untungnya matkul kalkulus cuma ada di hari Kamis. Tapi, sialnya, hari itu ada kumpul jurusan buat ngebahas perwakilan jurusan untuk acara festival budaya fakultas. Tay sebagai tukang sorak jurusan, pasti hadir sambil ngecengin siapapun yang lagi ngomong di depan. Kalo New skip acara ini, yang ada di kelas juga ditagihin uang patungan sambil dinyinyirin kenapa dia nggak cinta sama jurusan sendiri. Ribet, deh. 

Btw, soal lap air mata kemarin, New punya cerita sendiri. Pas ngelihat muka Tay yang belepotan nggak jelas karena nangis, New langsung merasa iba. Tapi, ibanya lebih ke muka Tay yang harusnya tampan malah jadi belepotan foundation campur bumbu kacang sate. New juga khawatir Tay ngejilatin bumbu kacang sate di mukanya malah keikut foundation. Kan bisa mati anak orang. Karena alasan itulah, New, sebagai gentleman yang punya sapu tangan, menawarkan diri menghapus air matanya. Yang ada, malah awkward moment. Lagi, cara tercepat untuk menghindar dari keadaan ini adalah... ngibrit.

Iya, New ngibrit lagi sambil ngebatin: "Anjing, anjing, anjing, bulldog, poodle!! Kenapa dia ngeliatin mata gue dengan tatapan pervert gitu?"

Ke luar dari TKP, dia malah dicegat emaknya sambil ditanya, "Tadi ngobrol sama siapa, nak?". Mau nggak mau, pas mereka sekeluarga mau pulang dan kebetulan lewat di depan Tay, New terpaksa ngenalin Tay. 

Again, AWKWARD BANGET. Rasanya, New pengen nyamar jadi tukang catering dan bantuin angkat piring aja daripada harus berhadapan sama Tay yang pasti bakal mencecar dia banyak pertanyaan kalo mereka ketemu lagi. 

Balik ke Senin. 

Di detik itu, New masuk ke kumpulan anak jurusan yang udah pada duduk ngemper di auditorium kampus. Ketika yang lain pada ngobrol satu sama lain, New cuma bisa diam karena emang dia nggak banyak ngobrol sama lainnya. Si Earth, satu-satunya teman yang bisa diandalkan, malah main jungkir balik sama gengnya si James dan Bank. 

Demi kesehatan jiwanya, dia terus mengucap dalam hati, "Santai, New. Lu nggak bakal mati sekarang. Ketemu Tay? Ah, santai. Dia doang mah gempil. Ya gak. Ha ha ha... ha.. ha.......". 

Ketawa pura-puranya dalam hati aja nggak percaya diri, apalagi dia sekarang. 

Baru saja New menenangkan jiwanya, dari belakang Earth mencolek pundaknya.

"New, dicari, tuh, sama anak angkatan gue." kata Earth. 

Belum sempat New mencari, di sebelahnya sudah ada Tay yang jongkok dan memalingkan mukanya ke arah New. 

"Halo, sayang?" sapa Tay.

Wait, wait... SAYANG? SAYANG SAMA SIAPA INI? GUE? 

.

.

.

author's note: yha bacanya sambil denger lagu Radja - Benci Bilang Cinta kali yha biar asique. eh tapi kan ceritanya cinta beling benci. eh apa sih?  

Ini yang Namanya Cinta??? | TAYNEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang