Suprise!

2.7K 284 11
                                    

Ibarat sayur asem yang udah nggak dipanasin berhari-hari (yang pastinya makin asem kali ya?), sama dengan hubungan Tay dan New udah sampai di tahap perang dingin. Di kelas kalkulus, Tay nggak bisa ketawa lebar sambil ngerjain anak lain karena conscious dengan kehadiran New yang siapa tau ngecengin dia dari belakang.

Begitu pula New. Dia nggak mau lagi jadi orang ngibrit pertama kali setelah kelas selesai karena nggak mau ngelewatin kursi Tay kalo orangnya masih ada di tempat. Lewat di depannya aja nggak mau, apalagi kalau nggak sengaja saling tatap. Rasanya si New mending pengen menyublim aja biar nggak perlu lihat Tay.

Perbuatan Tay kemarin-kemarin masih bikin New emosi dan kata maaf dengan mudahnya meluncur dari mulut Tay tanpa kasih effort biar New mau percaya lagi dengan Tay. Sebenarnya, New juga capek ke kampus kalo ujung-ujungnya jadi kayak ajang petak umpet dari musuh. Maunya kan ke kampus bisa keliling dengan leluasa tanpa harus tengok kanan-kiri yang nanti tau-tau Tay nongol dari berbagai sudut kayak Swiper-nya Dora itu.

Off sebagai saksi yang tahu peristiwa menyakitkan tapi tak berdarah itu, memberikan ide penyelesaiannya dengan bantuan anak panitia jurusan. Setiap bulan ke-3 perkuliahan, biasanya jurusan ngadain hari "Senior-Junior", yaitu hari di mana senior akan menghabiskan waktu seharian sama junior untuk membuat pertunjukan terbaik yang bakal ditampilkan pada hari libur. Tujuannya adalah untuk menambah kedekatan antarangkatan dan menghilangkan senioritas.

Jadi, apa idenya Off? Ya, betul. Memasangkan Tay dengan New. Whew, bayanginnya aja bikin Off langsung merinding. Tapi, mau nggak mau, ini adalah salah satu penyelesain terbaik yang bisa ia temukan.

Tibalah hari di mana semua anak jurusan ngumpul sambil ngemper lagi di auditorium.

Joss, selaku ketua panitia, memberikan sambutannya di depan anak jurusan, "Halo, semuanya! Gue Joss, ketua panitia acara sekarang. Hari ini kita kumpul di audit untuk ngumumin siapakah yang bakal menjadi pasangan kalian di acara nanti!! Siapa yang penasaran???"

Anak cowok jurusan berseru kegirangan karena mereka biasanya ngejar junior cewek yang cantik, itu pun kalo beruntung.

"Gue pengen dipasangin sama maba yang suka pake Macbook itu, deh!" celetuk Tay.

"Lu udah nggak homo lagi?" tanya Off.

"Ya terus kalo gue homo, gue nggak boleh pengen dipasangin sama cewek?"

"Ya boleh, sih. Jangan banyak berharap tapi. Gue aja tahun lalu dipasangin sama Ssings yang sukanya ngebanyol mulu. Capek gua."

Tay hanya bisa menghela nafas. Bener juga kata Off, ini semua gambling.

Suara Joss menyebut nama Tay menghilangkan lamunannya.

"Selanjutnya... Tay Tawan! Junior yang akan menjadi pasangan beruntungnya adalah.... eng ing eng.... NEW THITIPOOM!! Silakan maju dan ambil badge kalian!"

Tay dan New saling memandang satu sama lain dengan tatapan penuh kebingungan dan yang pasti, awkward.

"Kok diem aja lu? Maju sono!" suruh Off sambil sok-sokan marah-marah.

"Kok gue bisa sama New??????"

"Mana gue tahu! Tanya aja sama Joss!"

Jadilah Tay dan New berjalan maju ke depan dan mengambil badge kelompok mereka.

"Naah! Kan lagi hot pasangan ini setelah di kumpul angkatan kemarin, sekarang kasih sambutan, dong!" suruh Joss.

Tay berbisik ke telinga Joss, "Lu udahan atau gua bunuh lu besok."

Mendengar ancaman Tay, Joss perlahan menurunkan microphone-nya dan mempersilakan mereka balik ke barisan.

Setelah selesai mengumumkan semua pasangan (pasangan Off jangan ditanya karena dia lagi gondok banget), masing-masing pasangan pun berkumpul untuk mulai membicarakan penampilan apa yang akan disuguhkan.

Sekarang, Tay dan New duduk berhadap-hadapan dan yang terdengar hanyalah nafas mereka. Melihat mereka belum berkata satu kata pun, Joss menghampiri Tay.

"Gimana? Ada kesulitan?" tanya Joss.

"Ada."

"Apa?"

"Dia benci sama gue," adu Tay sambil menunjuk ke wajah New.

"Nggak.. Kak Joss! Gue nggak benci sama dia! Dia yang bikin gue kesel.." timpal New untuk membela dirinya sendiri. Enak aja Tay main adu kayak bocah 5 tahun.

"Udah, udah. Makanya, acara ini diadakan untuk memperbaiki hubungan kalian. Diambil hikmahnya. Lu juga Tay, ngalah kenapa, sih? Kan New junior. Gue tinggal, ya. Hari ini harus submit ide biar alatnya bisa gue siapin. Okeh?"

Setelah Joss meninggalkan mereka, New berusaha membuka percakapan, "Jadi... enaknya apa, ya? Gue bisa main gitar..."

"Ya terus gue nyanyi gitu?"

"Ya kalo lu mau..." jawaban Tay yang ngegas bikin New nggak minat lagi untuk melanjutkan percakapan.

"Akting aja gimana, nih? Kita pakai popularitas kita sebagai "couple" angkatan biar bisa menang. Gue, sih, personally nggak mau nyanyi."

New tahu pasti banyak pasangan lain yang pasti bakalan nyanyi dan nari. Ide Tay tadi terdengar menarik walaupun kenapa harus akting sama T-A-Y.

"Boleh..." tanggap New.

"Tau series Kiss Me Again? Gimana kalo lu yang jadi Kao, gue yang jadi Pete."

"Kenapa pilih series itu...?"

"Karena gue udah khatam nonton tiga kali. Percakapannya udah di luar kepala."

Bukan Tay kalo dia nggak egois. New pun mengiyakan usulnya karena dia udah males berdebat.

"Okay..."

Tay memberikan sebuah flash disk kepada New, "Tonton semua episode-nya. Ada di dalam folder series. Besok gue samperin dan langsung latihan. Okay?"

New menerima flash disk dan mengangguk pelan. Setelah Tay merasa kepentingannya selesai, ia langsung mengangkat pantatnya dan pergi meninggalkan New. Tinggallah New yang mendadak menyesali keputusannya karena ternyata... adegannya penuh dengan ciuman.

Gue.... harus apa?

Ini yang Namanya Cinta??? | TAYNEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang