Happy reading;)
~~~
Senin, 05.00
Kini Carla telah bangun lebih dulu dibanding adik kembarnya. Kemudian Carla akan menjahili adiknya dahulu sebelum mandi, sudah menjadi sebuah kebiasaan Carla untuk mengganggu Carli dipagi hari. Baginya ini adalah hal yang lucu.
Carla langsung saja mengambil buku tipis lalu diubah menjadi terompet yang siap digunakan. Bagian ujung terompet yang kecil didekat mulut Carla sedangkan bagian ujung yang lebih besarnya didekat telinga Carli.
"CAAAAAAARLIIIIIIIIIIIIIIIII,, banguuun WOIIIIIIIU." Teriak Carla yang setengah cempreng yang membuat Carli terkejut setengah mati.
"Hahahaa...adek gue udah bangun nih, uncunhh pagi pagi kok udah ngambek sih, gemes deh." Goda Carla yang semakin membuat Carli sebal akan tingkah kakaknya ini, Carli benar benar kesal melihat kakaknya yang setiap saat akan menjahilinya. Kali ini Carli janji tidak akan memaafkannya dengan mudah.
"Apasih Laa, lo tuh tega banget sama adek sendiri juga..udah ah cape liat muka kakak." Ucap Carli kesal, namun bukannya merasa bersalah. Carla malah semakin tertawa melihat adiknya yang sedang marah.
"Unchunch adek kakak ini emang yang paling cantik deh kalau marah, apalagi kalau senyum pasti tambah cantik, eee gemesss.." goda Carla kemudian mencubit kedua pipi Carli yang telah memerah karena sebal.
Kemudian Carli memutuskan untuk pergi meninggalkan kakaknya sekarang, namun dengan cepat Carla menahannya kemudian memeluk adiknya untuk meredahkan emosinya.
"Lepasin Laa, gu ee ga napas weeh." Ucap Carli sesak karena pelukan Carla yang benar benar erat.
"Haha..iya iya, gue minta maaf deh. Ntar gue traktir deh, tapi lo jangan marah lagi, okey." Kata Carla memohon pada Carli.
"Hmm yaudah, awas yah kalau ga traktir, gue laporin nih sama ayah bunda." Ancam Carli, Carla hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti. Kemudian mereka pun tertawa melihat tingkah masing masing.
ceklek
Pintu kamar Carla dan Carli yang tadinya tertutup, kini terbuka perlahan dan menampakan ayahnya dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan. Karena sadar kini ayahnya telah berada didalam kamar, Carla dan Carli menghentikan kegiatannya.
Ayahnya menatap kedua putrinya yang bertingkah seperti anak kecil saja, padahal umur mereka sebentar lagi akan bertambah menjadi tujuh belas tahun.
"Hm..hmm, kalian ini pagi pagi masih aja berantem, kenapa lagi?" Tanya Alka ayah Carla dan Carli.
Carla yang ditatap oleh ayahnya hanya diam tak berani bersuara, kemudian menyinggul Carli sebagai tanda perintah agar Carli yang menjawab pertanyaan ayahnya. Terpaksa Carli lagi yang akan menjelaskan keributan yang terjadi pagi ini.
"Maafin Carla sama Carli yah ayah, tadi aku mau mandi terus tiba tiba ada kecoa, jadi Carli teriak deh..untung ada kakak Carla jadi dia yang usir kecoanya ayah." Jelas Carli yang tentu saja penuh kebohongan.
Alka ayah dari Carla dan Carli hanya menarik nafas panjang melihat tingkah laku kedua putrinya.
"Hm yaudah, kamu gapapa kan sayang, ada yang luka? Lain kali kalau ada apa apa panggil Ayah aja yah." Jelas ayahnya, penuh perhatian.
Kemudian Carla dan Carlipun menghampiri ayahnya dan memeluknya.
"Makasih ayah, yaudah Carla sama Carli mau mandi. Ayah ga usah khawatir, hehe." Ucap Carla dengan kekehan, tentu saja dengan wajah yang sok imutnya. Sedangkan Carli hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah kakaknya yang sangat kekanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always you
Teen FictionJika melupakan itu mudah, maka jauh sebelum hari aku telah lupa tentang kamu.. namun melupakan mu tak semudah melepaskan mu.. Semua cara telah aku lakukan untuk bisa terbiasa tanpa kamu, namun hal itu tak semudah membalikkan telapak tangan... cause...