07. For the first time

25 3 0
                                    

Happy reading;)

~~~

"Carli..gue seneng banget deh hari ini, hehe." Ucap Carla dengan tersenyum sambil mengaduk-aduk minumannya.

"Hm.." deham Carli.

"Kira-kira gue cocok ga yah sama kak..eh aakh ga kali yah, halu banget gue." Cerocos Carla kemudian menyeruput menumannya.

"Hm.." Ucap Carli kemudian mengunyah baksonya.

"Lii..lo denger ga sih gue bilang apa?" Tanya Carla karena merasa Carli tak memperhatikannya.

"Hm.." Balas Carli yang berhasil membuat Carla kesal.

"Hmm hmm hmm aja mulu, sekalian gantiin tuh sabyan hm hm. Rese banget sih lo." Omel Carla tak jelas, Carli yang mendengarnya hanya melanjutkan makannya.

Untung sayang.
Batin Carla.

"Kenapa tuh muka? Kusut bener, lupa disetrika yah?" Tanya Alan yang baru saja datang kemudian duduk disamping Carla.

"Apa sih bang, orang gapapa kok." Jawab Carla menahan emosinya.

Adek Abang sama semua, sama sama ngeselin. Ya kali muka gue disetrika, ga mungkinlah. Sabar aku tuh.
Batin Carla.

"Yaudah sih yah, oiya nanti kalian naik taksi aja yah. Soalnya gue nanti ada bimbel nih. Sorry yah adek-adek gue tersayang." Jelas Alan dengan tersenyum yang dibalas anggukan oleh Carla dan Carli.

"Makan ga ngajak, dasar." Ucap Sazi yang baru saja datang diikuti oleh Resky dibelakangnya.

"Hehe..sorry." Balas Carla dengan kekehannya. Kemudian Sazi dan Resky pun duduk. Kemudian mata Sazi tertuju pada Alan.

"Hai." Sapa Alan kepada teman-teman Carla dengan tersenyum. Alan tak sadar bahwa senyumannya itu berhasil membuat jantung Sazi berdegup kencang.

Eh jantung..ngapa sih lo. Kok gini sih, ini juga cowok, buset ganteng amat sih. Manis banget.
Batin Sazi.

"Awhh.." ringis Sazi ketika ditabok oleh Carla. Carla terpaksa menaboknya karena sedari tadi ia bertanya kepada Sazi namun tak di respon sama sekali.

"Kasar banget sih lo La..salah gue apa?" Tanya Sazi sambil memegangi kepalanya yang masih sakit.

"Siapa suruh gue tanya ga jawab! Kena kan lo.." balas Carla, Resky dan Carli yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya. Namun sakit Sazi seakan hilang saat melihat cowo disamping Carla lagi.

"Oiya kenalin gue Alan abangnya Carla sama Carli." Ucap Alan dengan tersenyum kemudian mengulurkan tangannya yang segera diraih oleh Sazi.

"Gue Sazi." Ucap Sazi dengan tersenyum, Sazi menatap mata Alan lamat lamat. Sazi tak sadar ia masih menggenggam tangan Alan.

"Ekhm.." dehem Carla karena merasa sesuatu yang aneh. Sazi dan Alan pun berhenti saling menatap dan beralih melihat Carla yang kini tersenyum devil.

Ganggu banget sih nih bocah.
Batin Alan.

"Kalian tuh kenapa hah? Ciee gue tahu. Hahahaha." Goda Carla dengan tertawa. Alan yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas, ia tahu betul sifat adiknya yang satu ini. Sedangkan Sazi, kini jantungnya berdegup kencang. Entahlah ia seperti terbang saat ini, bagaimana tidak baru saja ia menggenggam tangan Alan.

Always youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang