03. Sebuah ancaman

47 7 0
                                    

Happy reading;)

~~~

"Stop!" Teriak seseorang dari kejauhan yang membuat semua mata tertuju padanya.

"Bagus yah..baru sehari disini aja udah berasa setahun yah kalian." Ucap cewe tersebut kemudian bertepuk tangan, yang rupanya adalah kakel yang terkenal galak dan kejam pada siapa pun yang menantangnya bahkan yang tak ia sukai.

Carla menjadi tunduk takut karena melihat tatapan tajam kakel cewe tersebut. Begitu pula Sazi, yang kini gemetar ketakutan. Bagaimana tidak, dihari pertama saja. Mereka sudah berurusan dengan para kakel terkejam di sekolah ini. Sedangkan Carli, ia belum kembali sedari tadi sejak ingin membeli minum.

"Udahlah Sin, kasih pelajaran aja tuh..bocah. Belum kenal nih sama kita." Ucap salah satu cewe dibelakangnya dengan sinis.

Kemudian salah satu dari mereka pun maju dan menepuk pundak mereka satu per satu. Setelah itu menjambak mereka.

"Eughh.." ringis Carla dan Sazi bersamaan saat dijambak oleh kakel itu. Setelah itu Carla telah menangis kesakitan. Untuk pertama kalinya ia diperlakukan kasar seperti ini, orang tuanya saja tak pernah sekasar ini pada dirinya. Sedangkan Sazi, terus meringis kesakitan.

bughh.

Carla dan Sazi kemudian didorong keras sehingga jatuh di lantai. Keadaan mereka menjadi berantakan, benar benar berantakan.

"Gimana lo gapapakan Ky..gue kan udah bilang kalau ada yang berani macam macam sama lo, bilangin ke gue..biar gue yang selesain." Ucap kakel tersebut kepada peserta cewe yang mengajak ribut Carla tadi.

"Apasih kak! Lebay banget..gue ga minta bantuan lo! Gue bisa sendiri!! Ck.." balas cewe tersebut.

plak..

Satu tamparan mendarat tepat di pipi peserta cewe tadi. Yang berasal dari kakel itu. Suasana menjadi semakin panas.

"Resky! Lo kenapa sih? Gue udah berusaha jadi kakak yang baik buat lo! Tapi lo sama sekali ga ngehargain itu..mau lo apa hah?" Bentak kakel itu.

"Kakak? Lo ga akan pernah jadi kakak buat gue!" Balas Resky sambil memegangi pipinya yang kesakitan.

"Udahlah Sin..adek gatau diri kaya gitu, ga usah dikasih hati." Ucap salah satu teman kakel tersebut. Namun kakel dengan nama Sindy itu, balik menatap temannya yang bicara barusan.

"Bella lo diam aja!" Bentak Sindy.

Setelah itu cewe yang bernama Resky itu segera pergi meninggalkan keributan yang sedang terjadi akibat ulahnya.

Sindy tertunduk menahan emosinya. Kemudian menghampiri Carla dan Sazi yang masih tersungkur di lantai. Kemudian menangkup wajah Carla dan Sazi.

"Jangan harap bisa hidup tenang di sekolah ini! Selama gue Sindy dan teman gue Bella dan Tiara di sekolah ini! Ingat itu!!" Ancam Sindy sinis.

Carla dan Sazi hanya diam. Mereka bingung dengan semua yang terjadi. Mereka bahkan tak tahu letak kesalahan mereka. Setelah kakel kakel tersebut pergi, keadaan pun mulai kembali seperti semula.

Always youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang