Perceraian Ke-99

37

Berikutnya

Bab 37: Menyerah

Penerjemah:  Nyoi-Bo Studio  Editor: Nyoi-Bo Studio

Dengan gemetar, Su Qianci merasa jantungnya tenggelam. Jelas bahwa pria di atasnya mampu membuatnya membakar untuknya. Namun, hatinya dingin seperti es. Air mata jatuh dari matanya. Su Qianci merasa dia hampir tidak bisa bernapas. Menutup matanya, dia masih berusaha berjuang.

Ponsel tiba-tiba mulai bergetar di meja nakas. Li Sicheng berhenti, melepaskannya, dan menatapnya.Pada titik tertentu, air mata sudah menutupi wajah Su Qianci. Dia bisa merasakan air mata asinnya, yang menenggelamkan gairahnya. Matanya yang dingin tampak seperti tersembunyi dalam kabut.

Dia bersungguh-sungguh ... Dia tidak mau.

Telepon terus bergetar, ketika Li Sicheng merasa jengkel. Dia meninggalkan tempat tidur dan meraih telepon. Su Qianci meliriknya dan melihat sebuah nama. Tang Mengying.

"Apa itu?" Suara Li Sicheng terdengar sedingin es.

Tang Mengying terkejut, sambil merasa senang. Karena dia terdengar seperti ini pada jam ini, dia pasti bertarung dengan Su Qianci.Bersemangat, Tang Mengying menggunakan suaranya yang paling manis dan berkata, "Kakak Sicheng, aku ingin mengucapkan selamat malam kepadamu."

Li Sicheng kesal. Temperatur di sekitarnya tampak turun juga. "Hanya itu?"

Tang Mengying belum pernah mendengar Li Sicheng bersikap sedingin ini sebelumnya. Dia mengumpulkan keberaniannya dan menjawab ya, dan panggilan itu segera diakhiri oleh Li Sicheng.Memegang telepon, Tang Mengying tiba-tiba merasa sangat senang dengan dirinya sendiri. Dia pikir dia baru saja menyelesaikan sesuatu yang luar biasa.

Sambil membuang telepon, Li Sicheng melihat ke belakang dan menemukan Su Qianci menyembunyikan dirinya di selimut, meringkuk menjauh darinya, menatapnya seperti rusa yang ketakutan. Dia tiba-tiba merasa mati lemas. Dia benar-benar menolaknya.

Namun, tadi malam ...

Tidak peduli apa itu, Li Sicheng tahu bahwa dia tidak bisa memaksanya.

Dia hanya berpikir dia bermain keras untuk mendapatkannya. Tetapi pada saat ini ... Dia tidak begitu hina untuk memperkosanya! Menatapnya, Li Sicheng dengan cepat berjalan ke kamar mandi dan menutup pintu. Air dingin segera membasahi tubuhnya ...

Setelah keluar dari pancuran air dingin, Su Qianci sudah mengenakan piyama dan tertidur. Meringkuk di sudut, Su Qianci menyilangkan tangan di depannya seperti janin, menunjukkan kurangnya rasa aman.Posisinya sangat berbeda dari dua hari yang lalu. Melihat dia tertidur lelap, Li Sicheng merasa sangat kesal.Wanita ini! Dia menggodanya seperti itu dan kemudian tertidur!

Setelah menghabiskan bertahun-tahun melakukan bisnis, Li Sicheng telah mendapatkan wajah poker.Namun, pada saat ini, dia merasa seperti akan meledak. Li Sicheng berbaring dan membungkus dirinya dengan selimut di tangannya. Su Qianci mengerutkan kening tetapi masih tidur. Wanita ini tidur sedalam anak babi!

Namun, pada tengah malam, Li Sicheng mendapati bahwa dia salah.