xii. adek

4.1K 694 139
                                    


ibuk tsel : mas, adek masuk rumah sakit


pesan dari ibuknya tadi siang ngebuat doyoung pulang dari kantor langsung ke rumah sakit, bukan ke apartement seperti biasanya.

sebenernya doyoung tau, adeknya masuk rumah sakit pasti gak jauh jauh dari hobinya yang suka telat makan dan berakhir maaghnya kambuh.

"telat makan lagi lo?" tanya doyoung duduk di sebelah kasur sang adek.

cewek ber umur 20 tahun yang baru aja masuk jenjang kuliah itu mendengus, "gak."

"dih batu," bales doyoung ngacak poni adeknya.

"mas,"

"hm?"

"kapan nikah?"

doyoung melotot, ini kalo ibuknya yang nanya doyoung masih bisa terima dan maklumin, lah ini??? adeknya?????

"napa nanya nanya?"

adeknya mendecak, "ayo dong cepet nikah! biar gue punya orang yang bisa mengerti posisi gue!"

"ck lebay. kuliah aja dulu yang bener alanda koeun," ingat doyoung, masih agak kesel.

koeun meraih hpnya yang ada di meja kecil sebelah kasurnya, "kenapa gak sama mbak sejeong? kan baik? mandiri? cantik pula!"

"kaga." tolak doyoung mentah mentah.

"kenapasi? apa mas punya pacar? kenalin dong!!!!"

"gaada."

"dih boong."

"dih beneran???" bales doyoung ngotot, matanya udah melotot. sinyal buat koeun biar diem.

"ok," ujar koeun mengalah.

baru diem bentar, koeun udah mengalihkan pandangan dari hpnya kembali ke arah doyoung. "beneran mas gapunya pacar?"

"ngotot ye lo," sungut doyoung dorong kepala koeun pake jari telunjuknya, bikin yang kepalanya di dorong mendengus gak suka.

"permisi?" ketokan serta pintu ruang rawat inap yang dibuka ngebuat doyoung sama koeun kompak nengok ke arah sumber suara.

"eh mbak sejeong!" sapa koeun riang.

"lah? kok bisa disini?" tanya doyoung bingung, tapi cowok itu tetep berdiri buat nyambut sejeong dan ngambil alih parsel yang berisi buah buahan.

"kok bisa masuk rs sih???" tanya sejeong khawatir, koeun udah ngerentangin tangannya lebar lebar buat meluk sejeong, keduanya udah berhambur pelukkan. doyoung yang liat itu cuman ngelengos dan duduk di sofa, ngebiarin sejeong duduk di tempatnya tadi.

"kalo mau balik, balik aja. ibuk tadi nelfon," ujar sejeong yang ditujukan ke doyoung.

"telat makan," jawab koeun menjawab pertanyaan sejeong tadi.

"dih? tadi gua tanya telat makan apa enggak lo jawab enggak ya!" seru doyoung menghakimi, koeun yang udah berubah posisi jadi duduk itu meletin lidahnya.

"udah diem, pulang sana!" usir koeun bikin doyoung melotot.

bener bener kalo kayak gini doyoung makin gak percaya kalo dia satu darah sama koeun.

"awas ya lo nyari nyari gua," ujar doyoung berdiri dari sofa dan jalan ke arah sejeong.

"ayo jeong, biarin aja nih bocah sendirian, biar diganggu sama hantu rumah sakit," lanjut doyoung udah ngeraih tangan sejeong buat berdiri.

"IH MAS DOYOUNG!"

sejeong ketawa liat kelakuan dua bersaudara ini. hal yang gak pernah sejeong rasain karena dia anak tunggal.















***


IBUK TSELNYA SEBAGAI PENGHUBUNG AJA HEHEHEHEH

MAKIN BINGUNG AKU HARUS NAIK KE KAPAL YANG MANA YAAAAAA

MAKIN BINGUNG AKU HARUS NAIK KE KAPAL YANG MANA YAAAAAA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
januari | kim doyoung [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang