-SEUNGCHEOL POV-
Jantung bisakah kau berhenti berdetak dengan cepat hanya untuk sebentar saja? Aku lelah jika harus berhadapan dengan jantungku sendiri yang seolah hendak lepas dari tempatnya. Sudah beberapa posisi ku coba hanya sekedar bisa memejamkan mata.
Arkhhhh! Sial! Kenapa aku harus terus memikirkan gadis itu?!
Sudah beberapa Minggu setelah kejadian makan bersama di kafe itu, aku sudah tidak bertemu dengannya lagi. Terkadang aku berjalan sendiri ke perpustakaan berharap bertemu dengan gadis pendek yang tengah kesulitan mengambil buku saat pertama kali aku bertemu dengannya.
Terkadang juga aku iseng berjalan-jalan mengelilingi gedung fakultas berharap gadis dengan senyum bodoh itu muncul di balik salah satu kelokan ruangan.
Aku mengusak rambutku dan mendudukkan diriku kasar diatas kasur. Aku dapat melihat pantulan diriku yang nampak berantakan dicermin.
Aku terpaku sesaat sebelum melakukan hal yang belum pernah kulakukan sebelumnya. Oke! Aku sudah mantap! Kuhampiri cermin itu dan menatap lamat-lamat seseorang yang berada dalam cermin itu yang tak lain adalah diriku sendiri.
"Kau!" Tunjukku geram yang diikuti gerakan yang sama dibalik cermin itu.
"Kau!" Ulangku lagi.
"Arkhhhh......" Aku kembali mengusap wajahku kasar karena baru menyadari apa yang kulakukan.
"Kau terlihat sangat bodoh seungcheol-ah, berbicara pada dirimu sendiri? Ewhhhh sejak kapan kau jadi gila seperti ini?"
Entah darimana datangnya anak sialan ini tiba-tiba saja memasuki kamarku begitu saja.
"Yak!! Jun-ah panggil aku Hyung, sangat tidak sopan!" Ketusku yang dijawab kekehan kecil Jun.
"Arraseo, mianhae hyung, aku lupa."
Aku mendecih sebagai komentar atas perkataannya.
"Kau kenapa Hyung? Apakah persediaan obat mu sudah habis?"
Aku mengangkat tanganku hendak memukul kepalanya namun sebelum itu, Jun sudah memberi isyarat bahwa ia hanya bercanda dengan perkataannya.
"Kau kenapa? Tidak pernah aku melihatmu seperti ini sebelumnya?" Tanya Jun dengan nada serius.
Aku ragu. Haruskah ku ceritakan semuanya pada Jun? Ah tidak! Dia masih terlalu kekanakan mengenai hal seperti ini. Bisa-bisa ia malah meledekku lagi.
"Kau ragu Hyung? Ayolah aku akan menjadi adik yang baik kali ini. Percayalah aku akan serius menganggapnya kali ini." Ucap Jun dengan mengajukan jari kelingkingnya.
"Aku seorang pria tulen yang tidak melakukan pinky promise seperti itu!"ketusku.
Jun melipat jarinya, kembali mengurungkan niat dan merubah posisi duduknya siap mendengar ceritaku.
"Akhir-akhir ini aku sangat gugup jun-ah, entah mengapa tapi saat aku hendak tidur aku mengingatnya, saat aku berjalan bayangannya muncul di sampingku, bahkan saat dosen sedang menjelaskan pun aku selalu terbayang-bayang senyuman bodohnya. Akrhhhh!!! Aku bisa gila jika terus seperti ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not vampir×S.coups
Fanfiction"aku seorang vampir"-csc Masih bingung? Ikuti aja story ke-2 gua.