"Hyung!"
Seungcheol berbalik badan menghadap orang yang baru saja memangilnya.
"Oh Jun! Wae?" Tanya seungcheol.
"Kenapa kau meninggalkanku Hyung? Apa kau tidak takut jika nanti kau tiba-tiba saja......"
"Cukup Jun!" Potong seungcheol.
"Tidak bisakah kau membahas hal lain. Aku bukan anak kecil labil yang masih harus kau ikuti kemanapun aku pergi. Ingat! Aku ini hyungmu! Aku sama sekali tidak butuh bantuanmu!" Bentak Seungcheol.
"Bukan begitu maksudku Hyung, tapi....."
Seungcheol pergi meninggalkan adiknya yang masih mengoceh dibelakangnya.
Seungcheol terus berjalan menuju kelasnya. Kelasnya akan dumulai jam 10 nanti. Masih setengah jam lagi, seungcheol memutuskan untuk pergi ke perpustakaan mengambil beberapa buku yang akan ia pelajari nanti.
Flashback...
"Jun, eomma minta padamu agar kau menjaga seungcheol Hyung. Eomma tidak ingin ada orang yang tahu bahwa kita bukan manusia."
Jun yang tadinya duduk di tepi ranjang kini mendekati ibunya yang sedang memandang kearah luar jendela.
"Apa eomma tidak percaya padaku eoh? Tanpa eomma mintapun aku pasti menjaga seungcheol Hyung."
"Gomawo Jun. Eomma hanya khawatir jika Seungcheol tiba-tiba tidak bisa menahan dirinya jika melihat darah. Eomma hanya takut jika...." Irene sudah tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Air matanya mengalir pelan dikedua pipi yang halus itu
"Eomma menangis?"
Jun mengusap air mata Irene dengan kedua ibu jarinya.
"Aku janji pada eomma, aku akan menjaga seungcheol Hyung sebisa mungkin. Eomma tidak usah khawatir.
Flashback off
Kini seungcheol sudah berkutat dengan buku tebal yang ia bawa dari rumah.
Perpustakaan merupakan tempat favorit seungcheol. Karena ia tidak perlu membaur dengan mahasiswa lain. Bukan karena ia tidak ingin berteman atau alasan masuk akal lain. Ia hanya ingin menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya.
Srek...
Kursi disebelah seungcheol ditarik oleh seseorang.
Seungcheol tidak peduli siapapun yang datang itu. Sebelum orang itu membisikan sesuatu yang membuat matanya memerah tiba-tiba.
"Apakah vampir satu ini tidak mau bergabung dengan yang lain. Ku dengar bahwa vampir yang bernama seungcheol tidak bisa mengakui bahwa dirinya adalah vampir."
Seungcheol memalingkan wajahnya menghadap orang yang baru saja mengatakan hal menyebalkan itu.
"Tidak bisakah kau menjaga kata-katamu?!" Seungcheol menetap orang itu tajam.
"Ayolah seungcheol, untuk apa kau masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa kau itu vampir. Apakah sebegitu menjijikankah seorang vampir sehingga kau terus menyangkal kenyataan ini?"
"HENTIKAN WONWOO!!" Bentak Seungcheol.
"Waw! hebat... Hebat...." Wonwoo bertepuk tangan penuh kemenangan karena ia dapat memancing amarah Seungcheol.
"Aku bisa saja membunuhmu saat ini juga Wonwoo! Kau masih beruntung karena aku masih bisa menahannya."
"Oh ya?" Ejek Wonwoo.
"Kalau begitu kenapa kau tidak membunuhku dengan kekuatanmu dan BOOM!! Perang saudara akan pecah jika kau berani membunuhku." Wonwoo memamerkan seringai jahatnya.
"Kau mungkin bisa saja menahan amarahmu, tapi bagaimana dengan yang itu?!"
Wonwoo menunjuk seorang gadis yang sedang menunduk menahan sakit. Dari tangannya keluar darah segar yang sangat menggoda.
Seketika itu juga mata seungcheol memerah, yang tak lama kemudian gigi taringnya muncul tiba-tiba.
"Apa kau bisa menahannya?" Goda Wonwoo ditelinga seungcheol.
Seungcheol langsung memalingkan wajahnya. Ia berusaha menahan naluri alaminya.
Berburu Darah!!!
"Apa kau tidak bisa melihatnya? Darahnya begitu harum. Kurasa akan sangat nikmat jika darah itu mengalir di tenggorokanku."
Seungcheol memejamkan matanya rapat-rapat. Ia tidak boleh mendengar semua ucapan Wonwoo. Ia harus menahanya. Ia buka vampir. Ia bukan vampir!!
Darah gadis itu terus-menerus menetes dilantai. Suara tetesan darah itu terdengar sangat jelas ditelinga seungcheol.
Ia menutup telinganya rapat-rapat. Bergulat antara hati dan nafsunya.
Ia kalah.
Seungcheol kalah oleh nafsunya sendiri. Perlahan ia melangkah mendekati gadis itu.
"Kau akan habis kali ini Seungcheol." Wonwoo menyeringai jahat memperhatikan seungcheol yang sudah berdiri didepan gadis itu sambil terus memandangi darah yang berceceran di lantai.
💎💎💎
Yuhuuu.... Part satu publish nih.
Author cuma mau tau pendapat kalian, sebaiknya ff ini dilanjut atau engga?Lanjut...
Engga...
Lanjut...
Engga...
Jangan lupa voment ya readers.
Saranghae😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not vampir×S.coups
Fanfic"aku seorang vampir"-csc Masih bingung? Ikuti aja story ke-2 gua.