Siti Khadijah

215 56 4
                                    

» Khadijah Binti Khuwailid «

Khadijah dan islam

Sayyidah Siti Khadijah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا adalah seorang wanita yang pertama kali masuk islam dengan beriman kepada الله سبحانه و تعالى‎ dan Rasul-Nya.

Beliau adalah seorang istri Nabi ﷺ yang mencintai suaminya dan juga beriman. Berdiri mendampingi Nabi Muhammad ﷺ yang di cintaiNya dengan menguatkan dan membantu serta menolong beliau dalam menghadapi kerasnya gangguan dan ancaman sehingga dengan hal itulah Allah meringankan beban Nabi Muhammad ﷺ.

Tidaklah beliau mendapatkan sesuatu yang tidak disukai, baik penolakan maupun pendustaan yang menyedihkan bagi Nabi Muhammad ﷺ kecuali Allah الله سبحانه و تعالى‎ melapangkannya melalui istrinya bila beliau kembali ke rumahnya.

Sayyidah Khadijah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا meneguhkan pendiriannya, menghiburnya, membenarkannya dan mengingatkan tidak berartinya celaan manusia pada Nabi Muhammad ﷺ.

Dan ayat-ayat Al-Qur'an juga mengikuti (meneguhkan Rasulullah ﷺ), Dalam Firman-Nya:
"Wahai orang yang berkemul (berselimut)!; Bangunlah, lalu berilah peringatan!; Dan agungkanlah Tuhanmu; Dan bersihkanlah pakaianmu; Dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji; Dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak; Dan karena Tuhanmu, bersabarlah."
(QS. Al-Muddassir 74: Ayat 1-7)

Sehingga sejak saat itu Rasulullah ﷺ yang mulia memulai lembaran hidup baru yang penuh barakah dan bersusah payah. Beliau katakan kepada sang istri yang beriman bahwa masa untuk tidur dan bersenang-senang sudah habis. Sayyidah Khadijah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ( meneguhkan ) turut mendakwahkan Islam disamping suaminya.

- Semoga shalawat dan salam terlimpahkan kepada beliau. Diantara buah yang pertama adalah Islamnya Zaid bin Haritsah dan juga keempat putrinya semoga Allah meridhai mereka seluruhnya. -

--- 💙 ---

Pernikahan Khadijah dengan Nabi Muhammad ﷺ

Menurut versi sejarah, Waraqah pergi menemui Khuwailid untuk mengingatkannya agar tidak menolak Bani Hasyim dan mengkritik tindakannya yang tidak baik. Khuwailid beralasan, "Muhammad ﷺ tidak memiliki kekayaan, dan kukira Khadijah tidak akan mau."

Waraqah menjawab kedua alasan Khuwailid itu dan mengajaknya untuk pergi bersama ke rumah Abu Thalib demi menebus kesalahannya selama ini dan mengambil hati Bani Hasyim kembali. Akhirnya, Khuwailid menyerahkan seluruh urusan putrinya kepada Warqah bin Naufal di rumah Abu Thalib dan mengumumkan bahwa ia adalah Wakilnya dalam semua urusan Khadijah.

Hamzah, paman nabi tidak puas dengan perwakilan ini dan menetapkan agar perwakilan itu dinyatakan di depan kaum Quraisy. Kemudian mereka bersama-sama datang ke Ka'bah dimana sekelompok orang sudah berkumpul disana seperti Shalat bin Abi Wahab, Hisyam bin Mughirah, Abu Jahal bin Hisyam, Uqbah bin abi Mu'ith, Umayah bin Khalaf dan Abu Sufyan. Di hadapan mereka, Khuwailid juga mengakui perwakilan itu dan memutuskan bahwa esok harinya akan melangsungkan pertunangan resmi.

Imam Shadiq a.s bersabda: "Ketika Rasulullah ﷺ ingin menikahi Khadijah, Abu Thalib bersama rombongan Quraisy datang menemui paman Khadijah, Waraqoh bin Naufal.

Pertama, Abu Thalib yang mulai berbicara dan berkata: "Puji syukur kepada Tuhan seluruh alam pemilik rumah ini yang telah menjadikan kami dari golongan Ibrahim al-Khalil dan Ismail serta penghuni rumah-Nya yang penuh keamanan.

Kisah Wanita ShalihahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang